Bukti Non-Alkitab Bahwa Yesus Bangkit
Referensi terbaik adalah buku Michael Licona (lihat gambar). Ini bukan buku tentang iman Kristen tapi mengenai sejarah di balik kebangkitan Yesus. Isi bibliografi Licona antara lain adalah dokumen-dokumen sejarah termasuk arsip super jadul. Licona adalah professor. Ia pasang tarif kalau jadi pembicara karena statusnya ilmuwan, bukan misionaris yang rela dibayar berapa aja.
Inti kekristenan adalah Yesus bangkit dari kematian. Berikut adalah fakta sejarah yang menunjukkan bahwa Dia memang mati lalu bangkit dari mati. Hal-hal ini TIDAK menunjukkan bahwa Dia Tuhan karena kalo ini mah udah urusan iman. Kalo buat saya sih Dia Tuhan karena logikanya cuma Tuhan yang bisa mengalahkan kematian, gitu.
Soal kematian Yesus, Dr.William D.Edwards dari Mayo Clinic, Amerika Serikat, pernah melakukan riset medis mengenai keadaan Yesus dari mulai ditangkap hingga disalib. Tahun 1986, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Yesus benar-benar mati sebelum diturunkan dari kayu salib. Analisis serupa terungkap dalam wawancara seorang jurnalis lulusan Yale, Lee Strobel, dengan Alexander Metherell, M.D., Ph.D. Metherell memperoleh gelar medis dari University of Miami di Florida dan gelar doktor dalam bidang teknik dari University of Bristol di Inggris. Analisa medisnya banyak di internet, kalo mau cari di buku, baca aja The Case for Christ-nya Lee Strobel.
Nah, masalahnya, Dia mati tapi trus kok kuburnya kosong ?
Kemungkinan ke-1: TubuhNya dicuri.
Penjelasan I:
Pendapat bahwa tubuh Yesus dicuri bermula dari kepanikan para Imam. Mereka sangat kesal karena orang yang mengikuti mereka beralih jadi pengikut Yesus. Para Imam sangat senang Yesus mati dan ketika menerima laporan dari prajurit Romawi tentang kubur kosong, Imam Kepala panik karena berita kebangkitan tersebut persis seperti yang sudah dikatakan Yesus sebelum mati. Para imam khawatir pengikut Yesus bertambah banyak jika mereka tahu bahwa makam Yesus kosong. Jadi, mereka menyuruh penjaga berbohong,
Penjelasan II:
Mustahil jasadNya bisa dicuri. Jenasah tidak dikubur di bawah tanah melainkan diletakkan di ruangan dari batu. Bagian depan makam Yesus ditutup oleh batu seberat 2000 kilogram.Di depan batu ada meterai yang menandakan bahwa pemerintah Romawi berkuasa penuh atas makam itu. Kalau tubuhNya dicuri, otomatis si pencuri harus menggulingkan batu yang ada di depan makam. Mustahil bisa menggerakkannya tanpa diketahui prajurit Romawi yang menjaga makam. Prajurit Romawi adalah pasukan terhebat sedunia ketika itu. Mereka disumpah setahun dua kali untuk setia dan taat. Kalau melanggar peraturan, mereka akan disalib terbalik atau dibakar, dimulai dengan pakaian yang mereka kenakan. Penjaga makam Tuhan Yesus berjumlah 16 orang. Empat berdiri tepat di depan pintu makam. Dua belas yang lainnya tidur di atas tanah dalam posisi setengah lingkaran dengan kepala menghadap makam. Tiap 4 jam mereka bergantian jaga. Mustahil menggeser batu tanpa melewati mereka.
Penjelasan III:
Tubuh Yesus sebelum dikubur dibalut dengan rempah-rempah dan dililit kain. Nah, saat Maria Magdalena masuk ke ruang kuburan, ia melihat kain yang membungkus Tuhan Yesus tergeletak dengan posisi yang sangat rapi. Kainnnya tidak dilipat seperti kita melipat selimut atau baju melainkan berbentuk persis seperti kepompong. Butuh waktu lama untuk melipat kain seperti itu karena rempah-rempah yang membalut tubuh Yesus sifatnya lengket dan sangat banyak, beratnya minimal sekitar 25 kilogram. Kain linen yang diberi rempah-rempah membungkus tubuh Yesus sehingga mirip sebuah persegi panjang.Kalau mayat Yesus dicuri, kain akan berantakan atau rapi namun tak mungkin berbentuk seperti kotak pembungkus tubuh jenasah.
OKlah, kubur kosong dan Dia tidak dicuri. Lalu, bukti bahwa Dia bangkit apa ya ?
Jawaban I:Setelah Dia mati, banyak orang melihat Dia jalan dengan tubuh sempurna.
Bantahan I:Mereka halusinasi.
Penjelasan: Halunasi tak bisa dialami oleh banyak orang sekaligus. Dunia medis menunjukkan bahwa halusinasi terjadi karena rasa lapar, haus atau mengantuk. Bisa juga orang mengalami halusinasi sebagai efek samping minum obat. Hal lain yang tercatat dalam bidang kedokteran adalah mustahil semua, jumlahnya sekitar 500 orang, yang mengatakan bahwa mereka melihat Yesus mengalami halusinasi. Saksi mata ini terdiri dari perempuan, laki-laki, perempuan, anak-anak, miskin, kaya, sahabat Yesus, orang-orang yang amat membencinya, dan lain-lain. Halusinasi tidak bisa terjadi secara massal karena sifatnya sangat pribadi. Lagipula, orang biasanya berhalusinasi tentang hal-hal yang ingin mereka lihat atau yang sedang mereka nanti-nantikan. Tak ada orang di zaman Yesus yang menanti-nantikan Yesus, yang sudah begitu babak-belur, untuk hidup kembali dan dengan tubuh yang sempurna jalan-jalan di tempat umum.
Bantahan II:Murid-murid berbohong.
Penjelasan:Gary Habermas, profesor lulusan Michigan State University, mengatakan bahwa Rasul Paulus pertama kali berkhotbah tentang kebangkitan Yesus pada tahun 51 SM atau sekitar 18 tahun setelah Yesus bangkit. Jika tetangga kita mengatakan bahwa 18 tahun yang lalu Almarhum Soekarno bangkit dari kubur dan pernah hadir di acara ulang tahun ayah si tetangga, mudah sekali bagi kita untuk tahu berita itu bohong atau benar. Banyak teman ayahnya dan anggota keluarga yang datang di pesta dan masih hidup. Kita bisa wawancara mereka. 18 tahun ‘kan belum lama-lama amat.
Ketika Injil disebarkan, sekitar 60an tahun setelah Yesus bangkit, orang-orang yang bertemu Yesus masih banyak yang hidup. Keluarga dari saksi mata juga banyak yang masih ada. Jika Yesus ketika itu tak bangkit atau makamNya tidak kosong, dengan sangat mudah para saksi mata atau anggota keluarganya bisa membantah. Bisa saja mereka berkata,”Saya tinggal dekat kuburan. Waktu itu saya masih SD, pulang sekolah saya ke makam dan saya lihat sendiri bahwa kuburannya tertutup. Injil dilarang saja, isinya bohong semua”. Mereka juga bisa ngotot,” Waktu berita kubur kosong menyebar, Ibu saya masih remaja. Kata Ibu saya Injil bohong. Waktu itu sama sekali ngga ada berita bahwa Yesus bangkit. Makamnya juga ada isinya, kok. Jangan percaya deh sama para rasul, mereka bohong semua tuh”.Kira-kira begitu deh.
Kalau tubuh Yesus masih ada di makam, Pemerintah Romawi pasti berkata,” Pembohong semua itu murid Yesus!! Lihat ini, makamnya masih ada isinya !” Mereka tinggal menunjukkan makam Yesus yang masih tertutup, membukanya dan memperlihatkan mayat Yesus. Mereka adalah pihak yang paling dipermalukan dengan berita kebangkitanNya. Jangan lupa, mereka sangat berkuasa dan merekalah yang menyalibkan Yesus.
Intinya, tak mungkin murid-murid Yesus berbohong karena berita kosongnya kubur Yesus pertama kali tersebar di antara penduduk setempat. Di sana tidak ada macet. Mereka hanya butuh waktu beberapa menit untuk ke makam dan melihat sendiri bahwa kubur Yesus kosong atau masih berisi.
Jawaban III:Murid-murid Yesus mendadak jadi pemberani.
Murid-murid Yesus waktu Yesus mati penakutnya luar biasa. Mereka bahkan tak berani keluar rumah. Setelah bertemu Yesus, mereka berubah menjadi pasukan berani mati. Mereka jadi pemberani karena mereka melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Yesus dipukuli hingga tubuh dan wajahNya hancur. Namun, tiga hari setelah kematianNya, Yesus muncul di hadapan mereka dengan tubuh yang baru:Sangat bersih dan benar-benar sehat. Banyak sekali orang yang rela mati untuk kepercayaan yang mereka pegang tapi kematian para rasul amat berbeda. Mereka mati bukan hanya untuk sesuatu yang mereka percaya, bukan hanya untuk sesuatu yang mereka dengar dari guru, teman atau orang tua. Mereka mati untuk Seseorang yang pernah mereka ikuti selama tiga tahun, Sosok yang mereka kenal secara pribadi. Berikut adalah cara mereka mati:
Matius dibunuh dengan pedang setelah disiksa terlebih dahulu.
Yakobus anak Zebedeus, meninggal karena dipenggal di Yerusalem.
Petrus meninggal dengan cara disalibkan terbalik.Ia merasa tidak layak disalibkan seperti Yesus Kristus.
Yohanes meninggal karena lanjut usia, namun karena imannya kepada Yesus, dia sempat direndam dalam minyak mendidih.
Yakobus meninggal dengan cara dilemparkan dari bubungan Bait Allah, tempat setan mencobai Yesus Kristus.
Bartolomeus meninggal di Armenia karena dihukum cambuk sampai semua kulitnya hancur dan terlepas.
Andreas juga meninggal dengan cara disalib seperti Petrus di Yunani.
Thomas meninggal karena dihujani tombak, sebelumnya dia sempat dilempar ke dalam perapian.
Matias, yang merupakan Rasul pengganti Yudas Iskariot, meninggal karena dihukum rajam dan akhirnya dipenggal kepalanya.
Yudas Thaddeus, Filipus dan Simon orang Zealot, meninggal karena disalib.
Kaisar Roma yang bernama Trajan, tahun 112 M menerima surat dari seseorang yang bernama Gaius Plinius Caecilius Secundus, yaitu seorang penulis yang surat-suratnya amat bepengaruh dalam sejarah Romawi. Dalam suratnya, Pliny—demikian nama lain Galius- berkisah bahwa orang-orang Kristen di zaman itu punya iman yang luar biasa teguh kepada Kristus. Mereka menyanyi bersama, bertemu rutin seminggu sekali dan bersumpah bahwa hidup mereka hanya akan diisi dengan perbuatan baik.
Catatan di atas yang ada di Alkitab paling hanya 1-2%, sisanya dari arsip sejarah (buku Licona, Norman Gleiser, Lee Strobel dan internet).
Intinya, tak mungkin murid-murid Yesus berbohong karena berita kosongnya kubur Yesus pertama kali tersebar di antara penduduk setempat. Di sana tidak ada macet. Mereka hanya butuh waktu beberapa menit untuk ke makam dan melihat sendiri bahwa kubur Yesus kosong atau masih berisi.
Sekali lagi saya tekankan, tulisan di atas menunjukkan bahwa Yesus beneran mati dan bangkit lagi dan TIDAK menunjukkan bahwa Dia Tuhan karena kalo ini mah udah urusan iman. Kalo buat saya sih Dia Tuhan karena logikanya cuma Tuhan yang bisa mengalahkan kematian, dan banyak cerita Alkita manusia bangkit tapi mati lagi seperti Lazarus yang dibangkitkan Yesus, tapi lain dengan Tuhan Yesus, Dia bangkit & hidup selamanya sebagai Tuhan & Juruselamat kita gitu.
Intinya:Knowing Jesus died is history. Believing that He died for us is faith.
dikutip dari: https://gurupenulis.weebly.com/bukti-non-alkitab-bahwa-yesus-bangkit-tulisan-ke–i-dari-2-tulisan.html
Bukti-Bukti Langsung
1.Kubur yang kosong.
• Perjanjian Baru memberikan laporan tertulis tentang peristiwa kebangkitan Kristus: Mat. 28:11-15; Mrk. 16:1-8; Luk. 24:1-12; Yoh. 20:11-18; Kis. 2:29; dan 1Kor.15:3-8.
• Jika kita menerima asumsi bahwa Injil Markus ditulis paling awal, yaitu antara tahun 36-38, maka kisah naratif kebangkitan Kristus akan menjadi bukti yang sangat bagus untuk kubur yang kosong. Para murid yang ketakutan & “waktu sebelum Yesus bangkit, merasa dibohongi oleh Yesus guru mereka”, para murid tidak mungkin mencuri mayat Yesus, demi mendirikan sebuah agama, budaya Yahudi jaman Yesus, tidak seperti budaya jaman sekarang, banyak yang mau jadi nabi, banyak yang mau jadi yesus-yesusan, budaya Yahudi melempari batu sampai mati bagi yang mengakui Allah lain selain YHWH, seperti Stefanus martir pertama.
2.Batu yang terguling.
Ada dugaan dari mereka yang skeptis, bahwa murid-murid Yesus menggeser batu penutup kubur dan mencuri mayat-Nya. Namun argumentasi ini tidak berdasar, karena: (1) yang pertama kali mengunjungi kubur Yesus adalah para wanita (Yoh. 20:1-2). Perhatikan bahwa batu ini cukup besar dan berat. Para wanita ini takkan sanggup menggesernya; (2) para prajurit Romawi ada di tempat itu. Mereka bersiaga penuh. Para prajurit Romawi atas perintah Pilatus menjaga kubur itu dengan baik sekali (Mat. 27:66). Bagaimana para murid dapat menggeser batu itu untuk mencuri mayat Yesus, sementara para prajurit tidak tahu? Prajurit Romawi terkenal akan kedisiplinannya, dan kubur Yesus dijaga beberapa prajurit.
3.Penampakan kepada para murid-Nya.
• Penampakan kepada sejumlah murid, para wanita, dan sekitar 500 orang di tempat yang berbeda, membuktikan bahwa peristiwa kebangkitan Kristus adalah fakta yang sesungguhnya. Jika mereka berhalusinasi, maka tidak mungkin terjadi kepada sekian banyak orang, berhalusinasi 1 hal yang sama.
• Peristiwa Tomas menusukkan jarinya ke lambung dan tangan Yesus (Yoh. 20:27-28) dan Yesus makan bersama murid-murid (Luk. 24:30; Yoh. 21:12-13), membuktikan bahwa itu bukan halusinasi. Jika kebangkitan dan penampakan Kristus benar, maka kekristenan adalah kepercayaan yang dapat diterima dengan akal dan memberikan jaminan pasti di masa depan.
4.Perubahan dalam diri para murid Yesus.
Peristiwa penderitaan dan kematian Yesus membuat mereka menutup diri dan bersembunyi. Mereka diam di rumah-rumah mereka dengan pintu dan jendela tertutup rapat (Yoh. 20:19). Mereka semua kehilangan harapan. Namun setelah Yesus bangkit, ada perubahan yang terjadi dalam diri mereka. Mereka menjadi berani untuk bersaksi tentang Yesus yang mati dan bangkit (bdk. Kis. 2:22-24). Ke-12 Rasul akhirnya mati demi kesaksian mereka bahwa Yesus adalah Tuhan yang telah mati & bangkit, tidak ada orang yang mau mati demi suatu kebohongan, selain 12 rasul, ada ribuan orang yang mati sebagai martir Kristen demi iman mereka pada Kristus, terutama pada waktu kaisar Nero (baca buku: FOXE’S BOOK OF MARTYRS, penerbit ANDI, Okt 2006, 370 hlm, yang bisa dibeli di http://www.katalis.or.id/katalog/lihat/154/Foxes-Book-of-Martyrs)
5. Kesaksian para wanita. Fakta bahwa wanita-wanita adalah yang pertama untuk menemukan dan bersaksi mengenai kubur yang kosong dan bahwa Dia telah bangkit adalah sesuatu yang menarik perhatian kerana di dunia Yunani-Romawi pada waktu itu kesaksian wanita dianggap kurang dapat dipercayai. Jika penulis-penulis Injil merasakan bebas untuk mereka-reka sesuatu, mereka pasti sekali tidak akan melaporkan bahawa wanita-wanitalah yang telah menemukan kubur yang kosong itu, karena itu akan melemahkan kesaksian mereka. Mereka bagaimanapun melaporkan apa yang mereka telah melihat dengan mata mereka sendiri, dan percaya bahawa kebenaran akan tersiarlah secara sendiri.
6. Pengakuan Yakobus. Adik Yesus, Yakobus adalah seorang skeptik sehingga dia bertemu dengan Yesus yang telah dibangkitkan. Lantaran itu dia menjadi seorang pemimpin yang kuat dalam gereja awal. Sebagai saudara kandung Yesus, tidak mungkin Yakobus tidak mengenali Yesus, banyak orang tidak bisa membedakan kembar siam, tapi kalau saudara kandung tetap bisa mengenali Yesus yang bangkit.
7. Pengakuan Saulus dalam perjalanan ke Damsyik. Suatu kejadian yang luar biasa pastinya sudah terjadi untuk menyebabkan perubahan yang begitu mendadak dalam Saulus, mentransformasikan dia daripada seorang pembenci fanatik dan penganiaya umat Kristen untuk menjadi pembela, misionari dan penginjil yang teragung dalam sejarah gereja. Perubahan drastis seorang Saulus pembenci, penganiaya & pembunuh umat Kristen, menjadi Paulus, seorang pembela, misionari & penulis sebagian besar PB, adalah bukti yang tidak terbantahkan dari kebangkitan Yesus (I Kor 15:8 Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.)
Bukti Secara Tidak Langsung
1.Pertobatan para skeptik.
Banyak di antara orang-orang yang menolak kebangkitan Kristus kemudian menjadi percaya akan berita itu. Ini dapat kita lihat pada diri Yakobus dan Paulus (1Kor. 15:7-8), dan pada diri orang-orang zaman sekarang, seperti Frank Morrison, Lee Strobel dan yang lainnya.
2.Mati demi kepercayaan mereka.
Setelah kebangkitan Kristus, para murid mulai bersaksi tentang Dia. Bahkan ketika diperhadapkan dengan kematian, mereka tidak gentar karena percaya dengan apa yang mereka lihat. Strobel mengutip Moreland dalam wawancaranya, demikian: “Jika mereka sama sekali tidak yakin, mereka tidak akan membiarkan diri mereka disiksa sampai mati karena memproklamasikan bahwa kebangkitan Kristus telah terjadi.”
3.Minggu sebagai hari penyembahan yang baru.
Sabat (Sabtu) Yahudi dianggap sebagai hari di mana umat Israel menyembah kepada Allah. Namun kebangkitan Kristus telah mengubah konsep ini. Kristus bangkit pada hari pertama minggu itu (Mrk. 16:2; Luk. 24:1). Selanjutnya hari itu (Minggu) dijadikan hari di mana orang yang percaya beribadah kepada-Nya.
4.Sakramen Perjamuan dan Baptisan.
Perjamuan dan Baptisan adalah bukti secara tidak langsung dari peristiwa kebangkitan Yesus Kristus. Mereka berkumpul secara teratur untuk mengadakan perjamuan makan dengan alasan untuk mengingat bahwa Yesus telah dibunuh di depan umum dengan cara yang aneh dan memalukan. Kegiatan ini dilakukan dengan satu keyakinan yang jelas, bahwa Yesus Kristus telah bangkit dari kematian. Perjamuan dan Baptisan sampai hari ini masih dilakukan oleh orang-orang yang percaya kepada-Nya.
5.Berdirinya Gereja.
Bukti lain tentang kebangkitan Kristus adalah berdirinya Gereja. Gereja berdiri dan runtuh terletak pada kematian dan kebangkitan Kristus. Selama Yesus Kristus di dalam dunia, bahkan saat menghadapi kematian di atas kayu salib, Dia tidak pernah mendirikan sebuah institusi. Namun setelah kebangkitan-Nya, banyak orang yang menjadi percaya; mereka mendirikan tempat untuk bersekutu bersama. Walaupun ada penganiayaan, mereka tetap memiliki keyakinan kepada Kristus yang bangkit.
6.Tema khotbah dan Pemberitaan Injil.
Bukti lain dari kebangkitan Kristus adalah pemberitaan para rasul sendiri tentang Dia yang telah mati dan bangkit (Kis. 1:22; 2:22-40; 3:14, 26; 4:10); dan bertambahnya jumlah orang yang percaya kepada Kristus, melalui khotbah para rasul (Kis. 2:41, 47; 4:4; 6:1) dengan kuasa Roh Kudus. Sampai hari ini, kekristenan telah berkembang luas hampir di seluruh dunia, memasuki berbagai budaya dan menciptakan umat Allah yang memiliki semangat untuk bersaksi memberitakan kebenaran itu.
7. Perubahan hidup Milyaran orang di seluruh dunia
Milyaran orang di seluruh dunia bukan lahir sebagai orang Kristen, tapi mereka mengalami perubahan hidup, setelah percaya Yesus adalah Tuhan & Juruselamat mereka: suami yang dulunya pemabuk suka memukul istri jadi bertobat, anak sampai remaja yang nakal berubah karena Kasih Tuhan Yesus Kristus lewat guru-guru & teman-temannya yang Kristen, pemuda yang narkoba, broken home, begundal, dll masalah pemuda yang hidupnya rusak berubah karena mereka pernah mendengar, melihat, mengalami atau tersentuh karena Kasih Tuhan Yesus Kristus. Wanita dan para istri yang dulunya suka gosip, belanja, & jalan-jalan menjadi wanita yang saleh / istri yang baik untuk suami & ibu yang baik untuk anak-anaknya. Bahkan orang-orang tua yang sudah sepuh, yang suka marah-marah karena merasa ditinggalkan keluarganya, dan merasa dirinya tidak berharga, menjadi orang tua sepuh yang berhikmat, bijaksana serta sabar karena disentuh Kasih Tuhan Yesus Kristus yang tidak pernah meninggalkannya sedetikpun.
Bukti-bukti ini tidak dapat dibantah oleh para skeptis dan ateis. Mereka harus memberikan bukti-bukti yang lebih logis dan masuk akal untuk menghancurkan bukti tentang kebangkitan Kristus. Ini mustahil untuk dilakukan!
Kebenaran Daripada Dua Pakar Undang-Undang Terulung Di Dunia
1. Sir Lionel Luckhoo (1914-1997), dianggap sebagai salah satu pengacara terulung dalam sejarah Britain. Dia telah tercatat dalam The Guiness Book of World Records sebagai “Pengacara Paling Berjaya Di Dunia,” berhasil membebaskan 245 dakwaan pembunuhan berturut-turut. Dia telah diberi penganugerahan sebagai “Sir” oleh Ratu Elizabeth – sebanyak dua kali. Setelah pemeriksaannya terhadap semua fakta-fakta, Sir Luckhoo mengisytiharkan:
“Saya dengan rendah hati ingin menambah bahwa saya telah menjadi pengacara selama lebih 42 tahun dan berkhidmat di banyak tempat di dunia … Saya mengatakan dengan tegas bahawa bukti-bukti untuk Kebangkitan Yesus Kristus adalah begitu kuat sekali sehingga dia memastikan penerimaan bukti-bukti yang langsung tidak meninggalkan ruang untuk keraguan.” – Sir Lionel Luckhoo
2. Simon Greenleaf (1783-1853) adalah salah satu pengasas Harvard Law School. Dia adalah pengarang buku tiga jilid, A Treatise on the Law of Evidence (1842) yang masih dianggap “sebagai satu-satunya buku paling penting dalam kepakaran mengenai bukti dalam seluruh bidang penulisan prosedur undang-undang.” Dia adalah pasti sekali seorang yang dapat menimbangkan kebenaran fakta.
Greenleaf adalah seorang ateis sehinggalah dia menerima ketika ditantang oleh pelajar-pelajarnya untuk membuat tulisan yang menentang kebangkitan Yesus.
Penyiasatan Simon Greenleaf
Setelah secara peribadi mengumpulkan dan memeriksa bukti-bukti berdasarkan Peraturan Memeriksa Bukti yang telah ditubuhkan dengan bantuannya, Greenleaf menjadi seorang Kristian dan mengarang buku klasik, Testimony of the Evangelists… selepas penyelidikan yang amat teliti mengenai kebangkitan Yesus, dia membuat kesimpulan…
“Kebangkitan Yesus adalah fakta yang paling dapat disahkan dalam sejarah kuno.” – Simon Greenleaf
Kesimpulan
Semua argumentasi di atas mengharuskan kita menerima bahwa mukjizat kebangkitan Yesus adalah sungguh-sungguh terjadi secara historis sebagaimana dicatat dalam kitab-kitab Injil. Bila masih ada orang yang tidak percaya dan mengatakan bahwa kebangkitan Yesus adalah cerita fiksi, maka dengan pertimbangan-pertimbangan di atas, bukan hanya cerita Yesus yang fiksi tetapi seluruh kesaksian dalam Injil, pengalaman pada diri murid-murid, khususnya Paulus, adalah cerita bohong. Ada 2 kemungkinan mengenai hal ini:
- Murid-murid pertama Yesus begitu pintar mengatur semua orang (ratusan dan kemudian ribuan) dan semua kesaksian untuk bertindak sedemikian rupa meyakinkan seolah-olah Yesus bangkit! Murid-murid tidak mungkin memiliki kuasa sedemikian besar untuk mengatur orang-orang lain agar bertindak serupa (bahkan seorang diktator pun sulit melakukan hal yang demikian).
- Penulis-penulis Injil begitu pintar mengarang kisah-kisah fiksi dan palsu (atau kisah-kisah mitologis), padahal dalam kenyataannya, situasi dan kesaksian-kesaksian pada waktu itu tidaklah demikian. Misalnya, karena Yesus tidak bangkit, semua murid menjadi putus asa, pulang kampung, menjadi nelayan dan pemungut cukai, dan tidak ada Pentakosta, tidak ada pekabaran Injil, tidak ada orang-orang lain yang kemudian menjadi murid-murid Yesus. Akan tetapi, Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes begitu bersemangat menulis dan menipu pembaca bahwa Yesus bangkit dan semua murid-murid menjadi pengabar Injil yang berani!
Atau, murid-murid mengalami suatu perubahan drastis seolah-seolah Yesus sudah bangkit, dan mereka mulai menyembah Yesus, bercerita tentang kebangkitan Yesus, memberitakan Dia sudah bangkit, dll.. Kalau memang hal itu yang dilakukan Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes (untuk menipu) atau oleh murid-murid lain (dengan bahasa mitologis), satu hal pasti jelas, ada kisah tentang Yesus yang bangkit, tetapi tidak ada yang bakal percaya, dan tidak akan ada gereja Yesus di muka bumi! Fakta adanya gereja di muka bumi sejak abad pertama meyakinkan kita bahwa memang murid-murid telah diubah menjadi pemberita-pemberita Injil dan pendiri-pendiri gereja seperti yang dikisahkan dalam Kisah Para Rasul. Lagi pula, kita harus mengingat bahwa kitab-kitab Injil dan surat-surat Paulus ditulis pada abad pertama di wilayah-wilayah yang berdekatan dengan pusat peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus! Kalau tulisan mereka bohong, tidak mungkin tulisan tersebut mendapat sambutan dan diterima sebagai Injil kebenaran.
untuk bukti yang lebih lengkap lihat :
https://teologiareformed.blogspot.com/2018/12/kebangkitan-tuhan-yesus-kristus.html
Dikutip dari berbagai sumber:
Kesimpulan Diambil dan disunting dari:
Nama situs | : | Gereja Pemberita Injil |
Alamat URL | : | http://www.gepembri.com/cgi-bin/show.cgi?file=art/110403.id |
Penulis artikel | : | Pdt. DR. Andreas Himawan |
Tanggal akses | : | 2 April 2014 |