Kekristenan bukan Agama tetapi …

Kekristenan bukan Agama tetapi jalan keselamatan.

Agama menyuruh orang berbuat ini itu untuk mencapai surga, tapi Tuhan Yesus berkata kepada penjahat yang disalib bersama Tuhan Yesus tapi percaya padaNya: “Hari ini juga kamu akan bersamaku di Firdaus“. 

Menurut tradisi Santo Dismas adalah seorang santo yang baru mengikut Yesus pada menit-menit akhir dari kehidupannya.[1] Dismas adalah salah seorang dari dua penjahat yang disalibkan di sebelah kiri dan sebelah kanan Yesus.[1] Di dalam kitab Injil Lukas 23:39-43, dikisahkan bahwa penjahat yang satu tidak menyesali perbuatannya, tetapi penjahat yang satunya lagi menyesali perbuatan jahatnya.[1] Penjahat yang menyesali perbuatannya adalah Dismas.[1][2] Ketika mendekati ajalnya, Dismas memohon ampun atas dosa-dosanya kepada Yesus.[1] Yesus mengiyakan dan berkata: “Hari ini juga kamu akan bersamaku di Firdaus“.[1] Dismas dipandang sebagai teladan bagi orang yang mau bertobat.[2] Selain itu, ia juga menjadi santo pelindung bagi orang yang dihukum mati.[2] 

Dismas mungkin melakukan banyak kejahatan seumur hidupnya, tapi karena ia percaya pada Tuhan Yesus walau di menit-menit akhir dari kehidupannya, sehingga ia diselamatkan. Dismas diselamatkan bukan karena melakukan perbuatan baik ini itu yang diperintahkan agama. 

Hal ini sesuai dengan 5 Sola dari Martin Luther, 

  • Sola Scriptura / Scripture alone / Hanya Alkitab. Alkitab adalah satu-satunya Firman Allah dan otoritas tertinggi bagi gereja.
  • Solus Christus / Christ alone / Hanya Kristus. Yesus Kristus adalah satu-satunya dasar mengapa orang berdosa dapat dibenarkan di hadapan Allah.
  • Sola Fide / Faith alone / Hanya melalui iman. Iman (bukan perbuatan  baik) adalah satu-satunya jalan bagaimana orang berdosa menerima penebusan Yesus Kristus & diselamatkan.
  • Sola Gratia / Grace alone / Hanya oleh anugerah. Anugerah Allah dalam Tuhan Yesus adalah satu-satunya alasan Allah menyelamatkan kita.
  • Soli Deo Gloria / Glory to God alone / Hanya bagi kemuliaan Allah. Kita diselamatkan oleh Tuhan Yesus, melalui iman & Anugerah untuk memuliakan Tuhan.

Ada 2 peristiwa, dimana Tuhan Yesus berkata bahwa Ia datang ke dunia 2000 tahun lalu untuk orang berdosa & menyelamatkan yang hilang. yaitu di peristiwa Lewi pemungut Cukai dalam Lukas 5:32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.” dan di peristiwa Zakheus pemungut Cukai di Lukas 19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Tuhan Yesus tidak datang untuk orang Farisi yang hidup keagamaannya sangat luar biasa taat kepada agama, tapi Tuhan Yesus datang untuk orang berdosa & dan terhilang untuk menyelamatkannya termasuk penjahat di sebelah Tuhan Yesus yang percaya padaNya.

Kita semua adalah orang berdosa seperti Lewi & Zakheus pemungut cukai & Dismas penjahat yang disalib bersama Tuhan Yesus. Mungkin kita tidak membunuh tapi apakah kita bisa melakukan 10 hukum Taurat dengan teliti & cermat seumur hidup kita ?

  • Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu (lebih dari keluarga kita / games / devices kita, dll)
  • Jangan menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat. (termasuk menyumpah atau berkata sembarangan seperti oh, my God)
  • Kuduskanlah hari Tuhan. 
  • Hormatilah ibu bapamu.
  • Jangan membunuh.
  • Jangan berzina.
  • Jangan mencuri.
  • Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu.
  • Jangan mengingini istri sesamamu.
  • Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil.

Anggap kita orang baik, yang bisa melakukan 10 hukum Taurat tersebut, dengan minimal pelanggaran 1 kali dalam sehari,

Kalau kita hidup 70 tahun, dan melanggar hukum Taurat 1 kali sehari, maka seumur hidup kita, sudah melakukan 70 x 365 hari = 25.000 kali pelanggaran. 

Padahal Allah Maha Suci, kita tidak bisa membawa 1 dosa pun untuk masuk surga, kalau kita mengandalkan perbuatan baik kita untuk masuk surga, bagaimana bisa kita masuk surga dengan membawa minimal 25.000 dosa ?

Karena Allah kita adalah Allah Maha Kasih & Maha Tahu, dan Dia tahu kita tidak bisa masuk surga dengan perbuatan baik kita, maka Allah turun tangan dengan rencana keselamatannya yang sudah direncanakan sejak kejatuhan Adam & Hawa di Kejadian 3: 15 Berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

Keturunannya bukan keturunan-keturunannya, keturunannya disini yang dimaksud adalah Tuhan Yesus, Anak Allah, kata anak disini jangan dimengerti sebagai arti biologis, yaitu Allah menikah dengan Maria lalu lahir Tuhan Yesus, Anak Allah di kata ini berarti Tri Tunggal / Trinitas, berikut definisi Tritunggal/Trinitas menurut wikipedia :

Tritunggal atau Trinitas (kata Latin yang secara harfiah berarti “tiga serangkai”, dari kata trinus, “rangkap tiga”)[1] menyatakan bahwa Allah adalah tiga pribadi[2] atau hipostasis[3]yang sehakikat (konsubstansial)—Bapa, Anak/Putra (Yesus Kristus), dan Roh Kudus—sebagai “satu Allah dalam tiga Pribadi Ilahi”. Ketiga pribadi ini dapat dibedakan, tetapi merupakan satu “substansi, esensi, atau kodrat” (homoousios).[4] Dalam konteks ini, “kodrat” adalah apa Dia, sedangkan “pribadi” adalah siapa Dia.[5][6][7]

Tritunggal Allah telah turun tangan dengan turun ke dunia ini dalam wujud Tuhan Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia berdosa yang mau percaya & beriman kepada Tuhan Yesus Kristus.

Allah sebagai pemilik surga, maka Dia yang berhak menentukan aturan main, siapa yang boleh masuk surga & siapa yang tidak boleh masuk surga, dan menurut Kisah para Rasul 4:11-12, berikut aturan main yang Allah tetapkan untuk mendapatkan keselamatan untuk masuk surga:

“Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan–yaitu kamu sendiri–,namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.””

Jadi tanpa iman kepada Tuhan Yesus & tanpa Anugerah Allah dalam Tuhan Yesus, maka kita tidak bisa diselamatkan untuk masuk surga.

Marilah di hari Natal ini, kita bersyukur untuk kelahiranNya 2000 tahun lalu, karena karya penebusan Tuhan Yesus, kita semua adalah orang berdosa yang harusnya masuk neraka, bisa diselamatkan untuk masuk surga.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3:16

Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri ?

Markus 2:1-12  Orang lumpuh disembuhkan

(Mat. 9:1-8; Luk. 5:17-26)

Yesus Menyembuhkan Orang Lumpuh

  1. Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah.
  2. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka,
  3. ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
  4. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada Yesus karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
  5. Lalu Yesus melihat iman mereka, maka Ia berkata kepada orang lumpuh itu: “Anakku, dosamu sudah diampuni.”
  6. Tetapi beberapa ahli Taurat ada yang duduk di situ dan mereka berpikir dalam hati:
  7. “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah?”
  8. Dan Jesus seketika mengetahui dengan Roh-Nya, bahwa mereka sedang memikirkan demikian dalam hati mereka, maka Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu memikirkan demikian dalam hatimu?
  9. Mana yang lebih mudah, dikatakan kepada orang lumpuh itu: Dosamu sudah diampuni, atau dikatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan berjalanlah?
  10. Tetapi supaya kamu tahu, bahwa Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa di dunia ini”berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu–
  11. “Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
  12. Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: “Yang begini belum pernah kita lihat.”
Kisah ini menunjukkan suatu kuasa yang dimiliki oleh Tuhan Yesus, yaitu Mengampuni Dosa.
Perhatikan disini bahwa ketika Tuhan Yesus mengampuni dosa orang yang lumpuh itu, beberapa ahli Taurat berkata bahwa Yesus menghujat Allah.
Mengapa dikatakan bahwa Yesus menghujat Allah? Karena dengan mengatakan demikian, yaitu bahwa “dosamu sudah diampuni”, sama artinya dengan hendak mengatakan bahwa diri-Nya (Yesus) adalah Allah, dan itu merupakan suatu penghujatan kepada Allah.
Menyamakan atau menyetarakan diri dengan Allah merupakan penghujatan kepada Allah. Ahli Taurat dan segenap Israel mengetahui bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dosa, ya hanya Allah saja.
Dengan demikian, seorang manusia yang berkata bahwa ia dapat mengampuni dosa orang adalah suatu penghinaan dan penghujatan kepada Allah.
Hal ini berbeda dengan bila kita mengampuni orang yang berbuat salah kepada kita. Kita bisa berkata kepada orang yang berbuat salah kepada kita bahwa dosanya sudah kita ampuni, tapi tentu dosa yang ada hubungannya dengan pribadi kita, yaitu yang merugikan atau menginjak-injak hak kita.
Pengampunan yang Yesus berikan kepada orang lumpuh itu tidak sama dengan pengampunan (pemberian maaf) dari seseorang kepada orang yang berbuat salah kepadanya.
Pengampunan yang Yesus berikan jelas sekali merupakan pengampunan dari Allah sendiri. Inilah yang memicu kemarahan para ahli Taurat, karena dalam pandangan mereka, Yesus adalah manusia, dan manusia tidak dapat mengampuni dosa.
Tuhan Yesus membuktikan bahwa Dia berkuasa mengampuni dosa dan untuk memperkokoh hal tersebut, ia menyembuhkan orang lumpuh itu.
Melalui kisah ini, salah satu ciri ke-Allahan dari Yesus Kristus nampak yaitu:
“Berkuasa Mengampuni Dosa”
Dan jelas, Yesus Kristus adalah Allah.
“Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.” (Yoh. 16:28)
“Aku dan Bapa adalah satu.”  (Yoh 10:30)
https://suarainjil.com/wp/2013/01/11/tuhan-yesus-berkuasa-mengampuni-dosa/
Markus 2:1-12 tentang kuasa Yesus yang sedang ditonjolkan oleh Markus. Bagian ini mengisahkan tentang kuasa Yesus Kristus untuk mengampuni dosa. Kristus berkuasa menyembuhkan orang sakit, meredakan angin ribut, mengusir setan, dan sekarang mengampuni dosa. Semua menunjukkan otoritas ilahi yang dimiliki Kristus. Dia bukan hanya Anak Daud, Dia juga adalah Anak Allah. Dia bukan hanya Anak Manusia, Dia juga adalah Tuhan semesta alam.
Siapakah yang boleh mengampuni dosa? Allah. Hanya Allah saja. Mengapa Yesus mengampuni dosa? Karena Dia adalah Allah Pribadi ke-2 dari Allah Tritunggal yang Kudus. Dia berhak mengampuni dosa. Dia berhak membersihkan kecemaran manusia. Dia bahkan memiliki hak yang sempurna karena pengampunan yang Dia berikan bukanlah pengampunan yang sewenang-wenang.
Allah tidak mungkin bertindak sewenang-wenang. Dosa tidak boleh diampuni tanpa adanya penebusan, karena mengampuni dosa tanpa adanya penebusan akan melanggar sifat kudus dan adil dari Allah. Allah tidak mungkin bertentangan dengan diri-Nya sendiri. Allah adalah Allah yang kudus dan adil, maka pengampunan dosa harus disertai dengan penebusan. Kristus menyediakan penebusan maka Kristus, ketika Dia mengampuni dosa, tidak sedang melawan sifat-sifat-Nya sendiri yang kudus dan adil.
Kristus mengampuni dosa karena Dia juga menebus dosa. Kristus menyatakan dosa seseorang tidak ada lagi, karena dosa itu akan ditanggung-Nya, dipikul dan diangkut-Nya hingga ke salib di Golgota. Inilah yang dikerjakan oleh Kristus.
Tetapi para ahli Taurat marah karena mereka tidak percaya kalau Yesus adalah Anak Allah. Mereka berkata di dalam hati mereka bahwa Yesus menghujat Allah ketika Dia mengklaim otoritas untuk mengampuni dosa.
Tetapi Tuhan Yesus tahu isi hati mereka. Maka Dia langsung membuktikan otoritas-Nya sebagai Anak Allah dengan dua hal. Hal pertama adalah kemampuan-Nya untuk mengetahui apa yang ada di dalam hati manusia. Hal kedua adalah kemampuan-Nya untuk menyembuhkan penyakit orang lumpuh tersebut. Dia melakukan keduanya: Dia mengampuni dosa karena mengetahui pikiran jahat ahli Taurat, dan menyembuhkan orang lumpuh.
Tetapi perhatikan ayat yang ke-12. Dikatakan semua orang begitu kagum karena Allah mengizinkan kuasa sebesar itu diberikan kepada manusia. Mereka masih belum memahami bahwa tindakan yang dilakukan Kristus tidak mungkin boleh diberikan kepada manusia.
Hanya Sang Mesias yang boleh mempunyai kuasa itu. Jika Kristus melakukan hal-hal seperti itu, maka seharusnya mereka memuji Tuhan sambil berkata, “Di tengah-tengah kita telah datang Sang Mesias, Anak Allah.”
https://pemuda.stemi.id/reforming_heart/berkuasa-mengampuni

Ayat-ayat yang menekankan kuasa Allah untuk mengampuni dosa:

  • Matius 9:6: “Tetapi supaya kamu tahu bahwa Anak Manusia berkuasa di atas bumi untuk mengampuni dosa, maka Yesus berkata kepada orang lumpuh itu: ‘Bangunlah, angkatlah tikarmu dan pulanglah ke rumahmu!'”
  • Markus 2:10: “Tetapi Aku ingin kamu tahu bahwa Anak Manusia berkuasa di atas bumi untuk mengampuni dosa.”
  • Kisah Para Rasul 10:43: “Semua nabi bersaksi tentang Dia, bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya memperoleh pengampunan dosa oleh nama-Nya.”

Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa pengampunan dosa adalah anugerah Allah:

  • Efesus 1:7: “Di dalam Dia kita pun memperoleh pengampunan dosa, sesuai dengan kasih karunia-Nya yang berlimpah-limpah.”
  • Kolose 1:14: “Di dalam Dia kita memiliki penebusan dosa, yaitu pengampunan dosa.”
  • Titus 2:14: “Ia telah menyerahkan diri-Nya untuk kita supaya Ia membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan kita sebagai umat milik-Nya sendiri yang rajin berbuat baik.”

Ayat-ayat yang mengajarkan bahwa manusia harus bertobat dan beriman kepada Yesus untuk menerima pengampunan dosa:

  • Matius 4:17: “Sejak saat itu Yesus mulai memberitakan: ‘Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!'”
  • Markus 1:15: “Waktunya telah genap, dan Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”
  • Yohanes 3:16: “Karena begitulah Allah mengasihi dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Kesimpulan:

Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Allah saja yang memiliki kuasa untuk mengampuni dosa.

Dari Markus 2:1-12, Mat. 9:1-8 & Luk. 5:17-26 Tuhan Yesus berkuasa mengampuni dosa, yang dibuktikanNya dengan menyembuhkan orang lumpuh tersebut, sehingga Tuhan Yesus adalah Allah.

Pengampunan dosa adalah anugerah yang diberikan Allah kepada manusia yang bertobat dan beriman kepada Yesus Kristus.

Yohanes 9:2-3 adalah kisah Yesus menyembuhkan seorang pria yang buta sejak lahir:

2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” 3 Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.”

Dalam ayat-ayat ini, para murid menanyakan kepada Yesus tentang penyebab kebutaan pria tersebut. Mereka percaya bahwa kebutaannya adalah akibat dari dosa, baik dosa pria itu sendiri maupun dosa orang tuanya. Namun, Yesus menjawab bahwa kebutaan pria itu bukanlah akibat dosa, melainkan untuk menjadi sarana bagi Allah untuk menyatakan karya-Nya.

Kisah ini menunjukkan bahwa Allah memiliki rencana dan tujuan untuk setiap orang, bahkan bagi mereka yang mengalami penderitaan. Penderitaan tidak selalu merupakan akibat dari dosa, tetapi bisa menjadi sarana bagi Allah untuk menunjukkan kuasa dan kasih-Nya.

Berikut beberapa poin penting dari ayat-ayat ini:

  • Para murid memiliki pemahaman yang salah tentang hubungan antara dosa dan penderitaan. Mereka percaya bahwa kebutaan pria itu adalah akibat dari dosa, baik dosa pria itu sendiri maupun dosa orang tuanya.
  • Yesus memberikan jawaban yang berbeda. Dia mengatakan bahwa kebutaan pria itu bukanlah akibat dosa, melainkan untuk menjadi sarana bagi Allah untuk menyatakan karya-Nya.
  • Kisah ini menunjukkan bahwa Allah memiliki rencana dan tujuan untuk setiap orang, bahkan bagi mereka yang mengalami penderitaan. Penderitaan tidak selalu merupakan akibat dari dosa, tetapi bisa menjadi sarana bagi Allah untuk menunjukkan kuasa dan kasih-Nya.

Yohanes 9:2-3 adalah ayat yang penuh makna dan dapat memberikan penghiburan bagi mereka yang mengalami penderitaan. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Allah selalu bersama kita, bahkan dalam masa-masa sulit, dan Dia memiliki rencana yang baik untuk hidup kita.