Yohanes 5.
Pada suatu hari Sabat, Yesus berada di Yerusalem, tepatnya di dekat Pintu Gerbang Domba, di mana terdapat kolam Betesda. Itu hari Sabat. Menurut aturan Yahudi, pada hari Sabat, boro-boro ngantor, mengancingkan baju aja dilarang (kan ada perintah “Kuduskanlah hari Sabat”, benar? Dan para ahli Taurat membuat ribuan peraturan yang mendefinisikan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada hari Sabat). Salah satu yang dilarang adalah menyembuhkan orang – dan itu termasuk memberi Betadine di luka kalau kamu kebetulan jatuh di hari Sabat (seriusan). Yang lain yang juga dilarang adalah mengangkat benda yang beratnya melebihi ukuran tertentu.
Di situ, di tempat itu, pada hari Sabat, Yesus melihat seseorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lumpuh. Tiga puluh delapan tahun! Dan ia sedang menunggu. Menunggu apa? Menunggu air kolam bergetar karena digoncang oleh “malaikat” (entah apapun yang dimaksud). Ada ahli sejarah yang berkata bahwa di kolam itu terdapat ceruk yang bisa menimbulkan pusaran air. Dan pusaran itulah yang mereka kira goncangan malaikat. Yang jelas orang ini percaya bahwa bila ia bisa nyemplung tepat saat air goncang, ia akan sembuh. Ironisnya, selama tiga puluh delapan tahun, tidak ada yang membantunya nyemplung ke air itu.
Yesus bertanya kepada orang itu; sebuah pertanyaan yang menggetarkan hatinya yang terdalam: “Maukah engkau sembuh?”
Happy ending! Orang itu kemudian disembuhkan oleh Yesus.
Tapi.. Tapi.. Hari itu hari Sabat!
Semua orang Yahudi tahu bahwa ada larangan untuk menyembuhkan orang pada hari Sabat. Dan Yesus baru saja melanggar larangan tersebut! Apa pembelaannya untuk tindakan yang melanggar hukum tersebut? Dimulailah sebuah pembicaraan yang menarik tentang identitas Yesus yang sebenarnya. Yesus membuka dengan sebuah kalimat:
“BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.”
Klaim macam apa itu?? Segera orang-orang Yahudi berusaha membunuh Yesus. Dia sudah kelewatan, Dia baru saja mengklaim bahwa Allah adalah BapaNya! Itu berarti Dia adalah ilahi, dan itu sebuah penghujatan besar terhadap keesaan Allah. Tapi Yesus tidak berhenti sampai di situ. Ia menyebut beberapa hal lain yang tidak kalah gawatnya.
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.”
Dengan kalimat ini, Yesus berkata bahwa pekerjaan yang Ia lakukan adalah sesuai dengan kehendak Bapa. Dengan kata lain, adalah kehendak Bapa bahwa Yesus, pada hari Sabat, menyembuhkan orang yang sudah 38 tahun lumpuh itu. Di telinga orang Yahudi, kata-kata itu kedengarannya seperti: “Adalah kehendak Bapa bahwa Aku melanggar hukum kalian.” Yesus tidak berhenti sampai di situ. Ia meneruskan:
“Aku berkata kepadamu: sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya akan hidup.”
Orang Yahudi percaya bahwa Allah sanggup membangkitkan orang mati dan akan melakukannya pada akhir zaman. Namun Yesus mengklaim bahwa Ia yang akan melakukan hal itu, dan sekaranglah saatnya. Ini gila. Mana ada manusia bisa membangkitkan orang mati? Dan Ia berbicara tentang sesuatu yang tidak mereka mengerti. Membangkitkan orang mati? Sekarang? Apa yang orang ini bicarakan??
“Aku mempunyai kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepadaKu, supaya Aku melaksanakannya.”
Entah bagaimana dalam budaya masyarakat saat ini. Namun dalam budaya Yahudi, kesaksian satu orang tidaklah sah. Yohanes pembaptis telah bersaksi tentang Yesus. Namun Yesus berkata bahwa ada satu kesaksian yang bahkan lebih penting dari kesaksian Yohanes: semua tanda dan mujizat serta hal-hal ajaib yang Ia lakukan, yang mendukung klaimnya sebagai Anak Allah. Itu sudah dua saksi, dan itu lebih dari cukup. Ironisnya, orang-orang Yahudi tetap tidak percaya kepada Yesus karena mereka tidak melihat secara objektif. Entah tanda apa yang mereka inginkan dari Dia, tapi yang jelas ternyata apa yang dilakukan Yesus tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Yesus memberi sebuah pernyataan lagi, dan aku bener-bener ga ngerti kenapa orang Israel ga langsung merajam Dia setelah Dia bilang begini. Tapi Yohanes bilang, itu karena memang waktu Yesus untuk mati belum tiba. Baiklah.. Dia berkata:
“Kamu menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup yang kekal. Tetapi walaupun Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, kamu tidak mau datang kepadaKu untuk memperoleh hidup itu. …Jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepadaKu, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang telah ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?”
Ini sebuah pernyataan yang sungguh berbahaya! Yesus mengklaim bahwa Kitab Suci orang Israel menubuatkan tentang diriNya. Ia berkata bahwa Musa menulis tentang Dia. Siapa lagi Dia, bila bukan Tuhan sendiri??
Pernahkah kamu mendengar pernyataan: “Yesus tidak pernah mengklaim dirinya sebagai Tuhan. Para pengikutnyalah yang melabeli dia seperti itu, terutama Paulus. Pauluslah pendiri kekristenan, bukan Yesus. Yesus adalah seorang pengajar moral yang luar biasa, orang yang mengubahkan dunia dengan hatinya yang mulia..” atau semacam itu?
Itu semua omong kosong.
Yesus adalah Tuhan, seperti yang Dia bilang – atau Dia hanya seorang gila yang sembarangan ngomong dan sudah bosan hidup.
Yesus bukan guru moral yang hebat. Guru moral akan menyuruh kamu berbuat baik, bersikap manis, memberi sedekah ke sana-sini, dan semacam itu. Tapi orang yang berkata, “Barangsiapa mau mengikut Aku dan ia tidak membenci ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat mengikut Aku,” tentu tidak masuk kategori “guru moral yang hebat”!
Yesus memang tidak mendirikan kekristenan. Ia tidak mendirikan agama. Karena agama adalah pengajaran bagaimana cara masuk surga seperti berbuat baik, memberi sedekah, dll, tapi Tuhan Yesus adalah Jalan keselamatan ke Surga. Ia berkata, siapa yang percaya dan mengikut Dia akan hidup selama-lamanya, sedangkan siapa yang menolak Dia akan binasa. Paulus, dan semua pengikutNya yang lain, menggemakan hal yang sama! Hanya Percaya Tuhan Yesus Kristus bisa masuk surga ? Penjahat yang di salib di sebelah Tuhan Yesus Kristus yang berbuat jahat seumur hidupnya bisa masuk Surga, hanya karena percaya pada Tuhan Yesus Kristus.
Orang-orang yang bersikap seolah-olah Yesus tidak pernah membuat klaim tentang keilahianNya adalah orang-orang yang tidak teliti membaca Alkitab. Atau, kalau boleh aku bilang, orang-orang yang membaca Alkitab dengan pikiran yang kosong. Ketika kita mempelajari siapa sebenarnya Yesus, tidak mungkin kita melewatkan Injil Yohanes; dan Injil Yohanes dipenuhi dengan klaim-klaim “gila” dari Yesus, manusia yang mengaku sebagai Allah! Yohanes sendiri menulis alasan ia membuat Injil tersebut:
“..semua yang tercantum di sini telah dicatat supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya.”
Bagaimana mungkin seseorang membaca Injil Yohanes dengan teliti dan melewatkan bagian yang begitu penting ini? Siapapun yang membaca goresan pena Yohanes di akhir abad pertama ini dihadapkan dengan dua pilihan dahsyat yang akan menentukan jalan hidup mereka selanjutnya: percaya bahwa Yesus adalah sungguh-sungguh Tuhan yang memberi keselamatan, atau menolak Dia sama sekali. Tidak ada pilihan ketiga. Tidak memilih berarti mengambil pilihan kedua.
Tuhan, atau orang gila. Semakin jauh kita menyelam dalam kesaksian Yohanes tentang Yesus, kita akan melihat, siapa sebenarnya Manusia yang mengklaim diri sebagai Allah ini.
Banyak orang yang mengaku Kristen tapi ga ambil pusing tentang siapa sebenarnya Yesus. Walau begitu, identitas Yesus dari Nazaret ini mendefinisikan seluruh hidupku – dan bukan cuma aku. Tidak terhitung jumlah orang yang mati karena mereka berkata bahwa Yesus dalah Tuhan. Terlalu banyak orang yang berkata bahwa bila mereka tidak mengenal Yesus, hidup mereka tentu sudah hancur berantakan. Anak tukang kayu yang mati terpaku pada sebuah salib ini, yang bahkan tidak dikenal oleh para pembesar Romawi kala itu, adalah manusia terpenting yang pernah hidup di dunia. Dan bila begitu banyak orang menganggap Dia – yang bahkan tidak pernah mereka lihat – lebih penting dari hidup mereka sendiri, pasti ada sesuatu yang sangat penting tentang Orang ini; begitu pentingnya, hingga menentukan hidup mati kita.
dikutip dari: https://gloryekasari.wordpress.com/2011/09/27/tuhan-atau-orang-gila/
Lagipula mana ada orang gila bisa menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, membangkitkan orang mati, meredakan angin ribut, mengampuni dosa, mengubah air jadi anggur, memberi makan 4000 & 5000 orang, dll ? Mana ada orang gila berkuasa atas segalaNya : Alam, kematian, setan, tubuh manusia, binatang, benda dan semua yang ada di alam semesta ini ? Berikut mujizat2 yang dilakukan Tuhan Yesus Kristus dalam Injil:
Mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam Injil adalah:
- Mengubah air menjadi anggur (Yoh. 2:1-11)
- Meredakan angin ribut (Mat. 8:23-27; Mrk. 4:35-41; Luk. 8:22-25)
- Berjalan di atas air (Mat. 14:22-33; Mrk. 6:45-52; Yoh.6:17-21)
- Memberi makan lima ribu orang (Mat. 14:15-21; Mrk. 6:35-44; Luk. 9:12-17; Yoh. 6: 5-14)
- Memberi makan empat ribu orang (Mat. 15:32-38; Mrk. 8:1-9)
- Uang logam di mulut ikan (Mat. 17:24-27)
- Mengutuk pohon ara (Mat. 21:18-22; Mrk. 11:12-14, 20-24)
- Mukjizat penangkapan ikan yang pertama kali (Luk. 5:1-11)
- Mukjizat penangkapan ikan yang kedua kali (Yoh. 21:1-14)
- Menyembuhkan orang yang buta sejak lahir (Yoh. 9:1-41)
- Menyembuhkan orang buta yang bernama Bartimeus (Mat. 20:29-34; Mrk. 10:46-52; Luk. 18:35-43)
- Menyembuhkan orang buta di Betsaida (Mrk. 8:22-26)
- Menyembuhkan perempuan yang bungkuk selama 18 tahun karena dirasuki roh jahat (Luk. 13:10-17)
- Menyembuhkan orang yang sakit busung air (Luk. 14:1-6)
- Menyembuhkan perempuan yang sakit pendarahan (Mat. 9:20-22; Mrk. 5:25-34; Luk. 8:43-48)
- Menyembuhkan anak perempuan yang kerasukan setan (Mat. 15:21-28; Mrk. 7:24-30)
- Menyembuhkan sepuluh orang kusta (Luk. 17: 11-19)
- Menyembuhkan orang kusta di Genesaret (Mat. 8:1-4; Mrk. 1:40-45; Luk. 5:12-15)
- Menyembuhkan orang lumpuh (Mat. 9:1-8; Mrk. 2:1-12; Luk. 5:17-26)
- Menyembuhkan ibu mertua Petrus (Mat. 8:14-17; Mrk. 1:29-31; Luk. 4:38-39)
- Menyembuhkan orang yang tangannya mati sebelah (Mat. 12:9-13; Mrk. 3:1-5; Luk. 6:6-11)
- Menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan (Mat. 17:14-21; Mrk. 9:14-29; Luk. 9:37-42)
- Menyembuhkan seorang yang bisu dan tuli (Mrk. 7:31-37)
- Menyembuhkan seorang bisu yang kerasukan setan (Mat. 12:22; Luk. 11:14)
- Menyembuhkan dua orang buta (Mat. 9:27-31)
- Menyembuhkan seorang bisu (Mat. 9:32-33)
- Menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum (Mat. 8:5-13; Luk. 7:1-10)
- Menyembuhkan seorang hamba imam besar yang terpotong telinganya (Luk. 22:49-51)
- Menyembuhkan anak pegawai istana (Yoh. 4:46-54)
- Menyembuhkan orang yang lumpuh selama 38 tahun di kolam Betesda (Yoh. 5:1-16)
- Mengusir roh jahat dan memasukkannya ke babi (Mat. 8:28-34; Mrk. 5:1-20; Luk. 8:26-39)
- Mengusir roh jahat yang merasuki seseorang di Kapernaum (Mrk. 1:23-27; Luk. 4:33-36)
- Membangkitkan Lazarus (Yoh. 11:1-45)
- Membangkitkan anak perempuan Yairus (Mat. 9:18-26; Mrk. 5:22-24, 35-43; Luk. 8:41-42, 49-56)
- Membangkitkan anak muda di Nain (Luk. 7:11-16)
Dan berikut 10 bukti bahwa Yesus adalah Allah. Yesus adalah tokoh yang kontroversial, Dia hidup 2000 tahun yang lampau dan sampai saat ini banyak orang masih banyak mempersoalkan tentang Dia. Ada banyak orang menganggap yesus hanyalah manusia biasa, ada juga yang menganggapnya seorang nabi atau utusan dari Allah. Gerakan new age movement menempatkan yesus sebagai “manusia biasa yang luar biasa”. Ada juga yang mengganggap Yesus adalah ciptaan pertama, atau juga disebut penghulu malaikat, ada juga yang menganggap dia adalah Allah. Jadi, Siapakah sebenarnya Yesus?
Disini kami akan memberikan 10 bukti bahwa Yesus adalah Allah.
1. Alkitab secara explicit menyatakan bahwa Yesus adalah Allah
Yesus adalah Allah, pernyataan ini didukung oleh beberapa ayat di Alkitab secara explicit menyatakan bahwa Yesus adalah Allah. Yesus adalah Allah, pernyataan ini didukung oleh beberapa ayat di Alkitab yang secara explicit menyatakan bahwa Yesus adalah Allah. Berikut ini ayatnya:
Yesaya 9: 5
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”
ayat ini merupakan nubuat tentang Yesus yang disampaikan oleh Nabi Yesaya kira-kira 750 tahun sebelum Yesus lahir. Yesus yang akan lahir itu disebut sebagai Allah yang Perkasa.
Yohanes 1: 1
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”
Firman disini adalah gelar bagi Yesus, disini dikatakan “Firman itu adalah Allah” jadi jelas dikatakan disini bahwa Yesus adalah Allah.
Yohanes 20: 28
“Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!“
Pengakuan Thomas, “Ya Tuhan ku dan Allah ku” menyatakan bahwa Yesus adalah Allah. Mengapa? Karena Yesus tidak menyangkalnya. Bahkan Yesus menyatakan pengakuan Thomas sebagai Iman.
Roma 9: 5
“Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!”
Paulus sedang berbicara tentang Kristus, dan disebutkan disini bahwa Ia adalah Allah.
Filipi 2: 5b-7
“Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.”
Titus 2: 13
“dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus”
Ibrani 1: 8
“Tetapi tentang Anak Ia berkata: “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.”
2 Petrus 1: 1
“Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.”
1 Yohanes 5: 20
“Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.”
Seluruh kitab Suci, baik perjanjian Lama, maupun Perjanjian baru secara explicit jelas menyatakan itu. Jadi tidak ada keraguan lagi bahwa Yesus adalah Allah.
2. Alkitab menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah
Alkitab menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Ada begitu banyak ayat yang menyatakan Yesus adalah Anak Allah. Lalu apakah Anak Allah menyatakan bahwa Dia bukan Allah? Apakah Allah kawin kemudian mempunyai anak?
Lukas 1: 35
”Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.”
Matius 16: 16
“Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!””
Yesus disini disebut sebagai Anak Allah
Yesus itu Allah atau Anak Allah?
Sebutan Anak Allah disini mempunyai arti bahwa Dia mempunyai Hakikat yang sama dengan Bapa-Nya. Bapa adalah Allah, maka Anak-Nya juga adalah Allah. Sama seperti Ilustrasi anak macan juga adalah macan, sama hakikatnya yaitu macan. Anak manusia ya manusia juga, sama hakikatnya yaitu manusia.
Jadi bukan berarti Allah itu kawin kemudian memiliki anak. Anak Allah menunjukan hakikat yang sama dengan Bapa-Nya. Banyak orang salah kaprah dengan kata Anak sebagai sebutan Yesus Anak Allah, mereka anggap kata anak dalam pengertian biologis, suami istri punya anak.
Yohanes 5: 18
“Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.”
Perhatikan ini, “karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah” Kalau Allah adalah Bapa-Nya maka secara implisit Dia adalah Allah.
Matius 14: 33
“Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.“”
Perhatikan ayat ini, kalau Anak Allah bukan Allah, kenapa mereka menyembah? Berarti dalam pikiran mereka (orang yahudi pada jaman itu) Anak Allah itu adalah Allah.
Yesus adalah Anak Allah artinya Dia adalah Allah.
Lalu bagaimana dengan Yohanes 1: 12 ? orang yang percaya kepada Yesus disebut Anak Allah?
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak–anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;”
Berdasarkan ayat tersebut Kita semua yang percaya kepada Yesus juga disebut Anak Allah. Apakah kita juga adalah Allah?
Tidak.
Status “Anak Allah” antara kita dengan Yesus itu memiliki arti yang berbeda.
Yohanes 1: 18
“Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.”
Yesus adalah Anak Tunggal Allah, tidak ada dua, hanya satu saja. Dia adalah Anak Allah sungguh-sungguh, se-Hakikat dengan Bapa-Nya. Sedangkan kita ini adalah Anak adopsi. Bukan anak sungguh-sungguh. Mengapa?
Kita ini adalah Anak adopsi.
Sebab kita ini semua lahir di dalam dosa. Secara rohani hanya ada 2, jika bukan anak Allah, maka pasti itu adalah anak Iblis. Semua kita lahir sebagai anak Iblis karena kita lahir di dalam dosa.
Yohanes 8: 44 berkata bahwa “Iblislah yang menjadi bapamu…” tapi berdasarkan Yohanes 1:12 “semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak–anak Allah …”
Galatia 4: 5
“Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.”
Galatia 4: 5 (KJV)
“To redeem them that were under the law, that we might receive the adoption of sons.”
“RECEIVE THE ADOPTION OF SON” jadi kita diterima sebagai anak karena iman kita kepada Yesus.
Kesimpulan
Jadi, ke-“Anak Allah”-an Yesus dengan kita adalah sesuatu yang berbeda. Yesus disebut Anak Allah karena kesamaan Hakikat dengan Bapa-Nya sedangkan kita disebut anak Allah, adalah karena Iman kita kepada Yesus kita diterima menjadi anak Allah.
Kata “Anak” sebagai sebutan Yesus Anak Allah disini jangan di artikan Bapa kawin dengan Maria lalu melahirkan Yesus seperti cerita Hercules yaitu kepala dewa Zeus kawin dengan Alcmene melahirkan Hercules. Kata “Anak” disini bukan dalam arti biologis, tetapi hanya sebagai sebutan Yesus Anak Allah.
Tritunggal Allah memang misteri, karena Tuhan adalah misteri, kalau Tuhan bisa kita kenal/ketahui dengan gampang, maka dia bukan Tuhan. Ada banyak ilustrasi yang menggambarkan Tritunggal ini, tapi tidak ada satupun yang cocok untuk menggambarkan Tritunggal Allah ini, salah satu ilustrasi untuk menggambarkan Tritunggal Allah adalah manusia, manusia terdiri dari Tubuh, Jiwa & Roh. Waktu manusia mati, yang mati adalah jiwanya, Tubuhnya masih ada di bumi dan dikubur, tapi Rohnya ini yang pergi ke surga atau neraka. Karena manusia diciptakan dalam gambar & rupa Allah, maka kemungkinan Tritunggal Allah seperti itu (tapi ini bukan gambaran yang 100% benar & tepat tentang Tritunggal Allah).
Mengilustrasikan Tritunggal Allah kemungkinan seperti gambar & rupa manusia, agar kita lebih mudah menjelaskan Tritunggal Allah, kalau kata “Anak” dalam Anak Allah bukan dalam arti biologis, tapi sebutan untuk Tuhan Yesus sebagai Anak Allah.
3. Alkitab memberikan Nama/Gelar Ilahi kepada Yesus
Kitab suci memberikan nama-nama atau gelar-gelar Ilahi untuk Yesus, yang hanya cocok digunakan hanya untuk Allah. Apa saja itu?
Alkitab memberikan Nama/Gelar Ilahi kepada Yesus. Kitab suci memberikan nama-nama atau gelar-gelar Ilahi untuk Yesus, yang hanya cocok digunakan hanya untuk Allah. Apa saja itu?
Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai
Yesaya 9: 5
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”
Perhatikan teks ini, Anak yang akan dilahirkan ini diberikan 4 Gelar yaitu: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Manusia mana yang berhak mendapat gelar Penasihat Ajaib? Nabi mana yang berhak mendapat gelar Allah yang Perkasa? Guru mana yang berhak mendapat gelar Bapa yang Kekal? Malaikat mana yang berhak mendapat gelar Raja Damai?
Gelar/Sebutan yang diberikan kepada Yesus hanya cocok diberikan kepada Allah, jadi tidak bisa tidak, maka Yesus memang adalah Allah.
Yesus Allah yang Perkasa, bukan Allah yang Mahakuasa
Beberapa aliran menganggap bahwa Yesus Allah yang Perkasa, bukan Allah yang Maha Kuasa. Jadi mereka menganggap bahwa Yesus bukanlah Allah yang setara dengan Allah Bapa tapi satu tingkat dibawah Bapa. Mereka mengganggap ada allah senior, ada allah junior. Jadi ke Allah-an Yesus lebih rendah dari ke Allah-an Bapa.
Wahyu 1: 7-8
“Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, Yang Ada, Yang sudah Ada, dan Yang akan Datang, Yang Mahakuasa.””
Perhatikan ayat tersebut, Yesus disini disebut juga sebagai Allah yang Mahakuasa. Jadi Yesus adalah Allah yang Perkasa, Yesus juga Allah yang Mahakuasa. Jadi kesimpulannya tidak ada beda antara Allah yang Perkasa dan Allah yang Mahakuasa.
YHWH (YAHWE)
Yeremia 23: 5-6
“Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN–keadilan kita.”
Didalam penulisan Alkitab kita, ada 2 model penulisan kata Tuhan. Yaitu kata Tuhan yang berasal dari huruf asli Adonai dan kata TUHAN yang berasal dari huruf asli YHWH yang biasa di baca YAHWE.
IMANUEL
Matius 1: 23
“”Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti: Allah menyertai kita.”
Yesus diberi gelar IMANUEL yang berarti Allah beserta kita. Jelas disini disebut Yesus adalah Allah.
4. Yesus mempunyai sifat-sifat Ilahi
Yesus mempunyai sifat-sifat Ilahi. Yesus mempunyai sifat yang hanya cocok dimiliki oleh Allah, yang bukan Allah tidak cocok mempunyai sifat-sifat itu. Sifat apa sajakah itu?
Sifat Kekal
Mikha 5: 1
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.”
Yesus secara manusia baru lahir abad pertama, namun permulaannya sudah sejak purbakala, dahulu kala.
Yohanes 8: 58
“Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.“”
Perhatikan, Yesus berkata bahwa Dia sudah ada sebelum Abraham. Berarti Yesus menyatakan bahwa Dia lebih tua dari Abraham. Abraham hidup sekitar 2000 tahun sebelum Yesus lahir. Secara manusia umur Yesus memang masih muda hanya puluhan tahun saja, tapi karna Yesus mengatakan bahwa Dia lebih tua dari Abraham, sudah pasti dia tidak mengatakan sebagai manusia, tetapi sebagai Allah.
Yohanes 17: 5
“Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.”
Bahkan di Yohanes 17: 5 Yesus berkata bahwa dia sudah ada sebelum dunia dijadikan. Bukan hanya sekedar sudah ada sebelum Abraham, tapi sebelum dunia ada Dia sudah ada.
Ibrani 1: 11-12
“Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian; seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.””
Siapa lagi manusia yang mempunyai sifat kekal? Apakah ada nabi yang kekal? Dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Hanya Allah saja yang mempunyai sifat kekal seperti ini. Itulah sifat kekal Yesus. Dia adalah Allah.
Jika Yesus kekal, Mengapa dia Mati?
Yesus adalah Allah, tapi Dia juga menjelma menjadi Manusia, Pada saat Yesus mati, kemanusiaannya Yesus lah yang mati.
Yesus adalah 100% Allah dan 100% manusia. Ke-Allah-an dan kemanusiaan bersatu didalam Yesus.
Maka di Alkitab mencatat kadang-kadang ada perbuatan atau tindakan yang cocok untuk ke-Allah-an nya dan ada juga yang cocok untuk kemanusiaannya.
Contoh,
di Alkitab ada tertulis Yesus tidur. Loh kok Allah tidur? Tidak, Allah tidak tidur, tapi sebagai manusia Yesus tidur.
Yesus capek. Allah kok capek? Tidak, Allah tidak capek, tapi sebagai manusia Yesus capek.
Sama dengan pertanyaan, Yesus mati di kayu salib. Allah kok Mati? Kekal kok mati? Tidak. Dia mati sebagai manusia (Efesus 2: 15) Dalam keadaannya sebagai manusia dia telah mati disalib. Bukan ke-Allah-an nya. Bahwa Yesus bisa mati, tidak berarti bahwa Allah mati.
Efesus 2: 15
“sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,”
Sifat Suci
Sifat yang hanya dimiliki oleh Allah, yaitu sifat suci. Allah adalah Dia yang suci, semua manusia adalah orang berdosa, dan Alkitab menyatakan bahwa Yesus itu tidak berdosa.
2 Korintus 5: 21 berkata “Dia yang tidak mengenal dosa…”
Ibrani 4: 15
“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.”
Salah satu ciri dari iman besar agung adalah dia tidak berdosa. Yesus sama seperti kita, dia juga merasakan kelemahan-kelemahan kita, dia lapar, dia haus, berbedanya dia tidak berbuat dosa.
Yang tidak berdosa hanya Allah, Yesus tidak berdosa, maka kesimpulannya adalah Yesus adalah Allah.
Sifat Maha Kuasa.
Yesus mempunyaii sifat mahakuasa, melalui mujizat-mujizat yang Dia lakukan menampilah sifat ke-mahakuasa-an Nya. Segala macam mujizat banyak dilakukan oleh Yesus, baik mujizat kesembuhan, mujizat pengusiran setan, dan mujizat yang berhubungan dengan alam seperti meneduhkan badai.
Semua mujizat yang Yesus lakukan menunjukan ke-Maha Kuasa-an Nya.
Sifat Maha Tahu
Dalam cerita injil banyak disebutkan Yesus mengetahui pikiran mereka, Yesus mengetahui hati mereka. Itulah sebabnya Yesus memiliki sifat maha tahu, dan yang memiliki sifat maha tahu hanya Allah.
Yohanes 2: 24-25
“Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.”
Sifat Maha Ada / Maha Hadir
Maksud dari maha ada / maha hadir adalah bisa ada dimana-mana pada saat yang bersamaan. Yesus bisa ada dimana-mana pada waktu yang sama.
Baca: Yohanes 1: 1, 14, 18. Atas ayat ini John Calvin mengatakan berarti bahwa Anak Allah meninggalkan surga dengan cara sedemikian rupa, tanpa meninggalkan surga. Pada saat Dia hadir di bumi, Dia tetap ada dipangkuan Bapa.
Matius 18: 20
“Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.””
Kita kumpul di jakarta Dia ada, pada saat yang bersamaan di Manado Dia ada, Saat yang bersamaan orang berkumpul di Amerika, Dia ada. Saat yang bersamaan dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Yesus, maka Dia ada semua tempat itu.
Maka Yesus itu maha hadir..
Sifat Tidak Berubah
Segala sesuatu berubah, tapi Allah tidak berubah.
Ibrani 13: 8
“Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.”
Yesus kristus tetap sama. Tidak berubah. Maka itu membuktikan bahwa Dia adalah Allah.
5. Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan Ilahi
Tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan yang Yesus lakukan hanya bisa dilakukan oleh Allah saja. Yang bukan Allah tidak mungkin bisa melakukan itu. Tindakan apa sajakah itu?
Mencipta
Yohanes 1: 3
“Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”
Kolose 1: 16
“karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.”
Ibrani 1: 2
“maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.”
Kejadian 1: 26
“Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.””
Yesus itu mencipta, segala sesuatu itu dijadikan oleh Dia (Yesus). Langit bumi beserta isinya diciptakan oleh Yesus. Ayat-ayat ini semua secara explisit menyatakan bahwa Yesus mencipta.
Mengampuni Dosa
Markus 2: 5
“Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!””
Yesus mengampuni dosa, siapa yang berhak mengampuni dosa? Hanya Allah saja yang berhak mengampuni dosa.
Menyuruh dan Memerintah Malaikat
Matius 13: 41
“Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.”
Yesus bisa menyuruh malaikat. Wow! Siapa yang bisa memerintah malaikat? Hanya Allah saja yang bisa menyuruh dan memerintah Malaikat.
Melakukan Penghancuran Segala Sesuatu
Ibrani 1: 10-12
“Dan: “Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian; seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.””
Memperbaharui Segala Sesuatu
Wahyu 21: 5
“Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.””
Menghakimi di Akhir Zaman
Yohanes 5: 27
“Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.”
Yohanes 5: 22
“Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,”
Yesus lah yang akan menjadi hakim akhir jaman. Seorang hakim harus maha adil, maha tahu, maha bijaksana.
Itulah pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan Yesus, semua itu hanya bisa dilakukan oleh Allah saja. Yesus melakukan semuanya itu, maka Yesus adalah Allah itu Sendiri.
6. Alkitab memberikan penghormatan Ilahi kepada Yesus
Maksud dari Penghormatan Ilahi ini adalah, Alkitab ada mencatat penghormatan yang diberikan kepada Bapa, juga sama diberikan kepada Yesus. Dalam banyak aspek seharusnya penghormatan semacam itu seharusnya hanya ditujukan kepada Allah, tapi Yesus sendiri juga berkata bahwa dia pun berhak untuk penghormatan yang sama. Penghormatan apa saja kah itu?
Penghormatan yang sama seperti Bapa
Yohanes 5: 23
“supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.”
Tidak ada nabi manapun yang menuntut penghormatan yang sama untuk dirinya sendiri. Tetapi Yesus menuntut hal itu. Disini menurut Yesus, penghormatan yang harus Dia terima adalah penghormatan yang sama seperti orang berikan kepada Bapa. Orang tidak menghormati Yesus, sama juga tidak menghormati Bapa. Tidak bisa ada kondisi orang menghormati Bapa tapi tidak menghormati Anak-Nya.
Yesus di sejajarkan dengan Bapa
Ada sejumlah Ayat di Alkitab yang mencatat bahwa Yesus di sejajarkan dengan Pribadi Bapa dan Roh Kudus. Seperti yang dicatat didalam Amanat Agung Matius 28: 19-20 dan juga dalam formula berkat 2 Korintus 13: 13.
Ini membuktikan bahwa Yesus adalah Allah.
7. Yesus menyatakan kesatuannya dengan Bapa
Ayat yang terkenal Yohanes 10: 30 “Aku dan Bapa adalah satu” ; Yohanes 14: 7-11 berulang kali dinyatakan Bapa didalam Aku, Aku didalam Bapa.
“Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.”
Ayat ini menunjukan kesatuan Yesus dengan Bapa, tapi bukan kesatuan pribadi, itu tetap pribadi yang berbeda. Tetapi satu Hakikatnya dengan Bapa. yaitu Allah.
8. Alkitab memerintahkan penyembahan kepada Yesus.
Iman kristen berdasarkan dari seluruh Alkitab. Alkitab secara explicit memerintahkan untuk meyembah kepada Yesus. Siapa lagi yang patut disembah selain Allah?
Ibrani 1: 6
“Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: “Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.“”
Bapa menyuruh seluruh malaikat untuk menyembah Yesus.
Kalau Yesus cuma nabi, maka Allah sedang menyuruh malaikat untuk menyembah nabi,
kalau Yesus hanya malaikat maka Allah sedang menyuruh malaikat untuk menyembah malaikat.
Itu tidak Benar.
Kalau Bapa menyuruh malaikat untuk menyembah Yesus, maka tidak bisa tidak, Yesus sendiri adalah Allah.
Matius 14: 33
“Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.””
Matius 28: 9
“Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.”
Yohanes 9: 38
“Katanya: “Aku percaya, Tuhan!” Lalu ia sujud menyembah-Nya.”
Dalam banyak kasus, Yesus disembah orang orang-orang. Dan Dia terima penyembahan ini, Yesus tidak pernah menolak penyembahan kepada diri-Nya.
Matius 4: 10
“Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!””
Yesus sendiri pernah mengatakan, orang hanya boleh menyembah Allah. Dalam banyak kasus di Alkitab ketika Yesus disembah, Dia tidak menolaknya. Ini membuktikan bahwa Yesus memang adalah Allah.
9. Setan pun Mengakui Bahwa Yesus adalah Allah
Setan pun percaya kalau Yesus adalah Allah. Kalau Anda tidak percaya bahwa Yesus adalah Allah, sedangkan setan percaya Yesus adalah Allah, berarti Anda lebih buruk dari setan. Lebih setan dari setan
Matius 8: 28-29
“Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu. Dan mereka itupun berteriak, katanya: “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah?Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?””
Jelas dari ayat ini mengatakan bahwa setan mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah, sesuai penjelasan point nomor 2, Anak Allah adalah Allah. Maka setan pun mengakui Yesus sebagai Allah.
10. Pengakuan Secara implisit bahwa Yesus adalah Allah Membuktikan bahwa Pengakuannya itu Benar
Banyak bukti-bukti yang telah kita lihat mulai dari bukti 1 – 9 bahwa Dia adalah Allah. Dan dari penyataan-pernyataan-Nya bahwa Dia adalah Allah. Ada satu argumen yang sangat penting yang dibangun oleh seorang Apologet Kristen bernama C.S Lewis.
Secara implisit Yesus mengakui bahwa Dia adalah Allah, dengan pernyataan ini hanya ada dua kemungkinan. Dia bohong atau Dia Jujur.
Kalau Dia bohong, maka ada dua kemungkinan, bohong dengan sadar dan bohong dengan tidak sadar.
Bohong tapi tidak sadar, itu seperti orang gila, dia bohong tapi tidak sadar.
Bohong dengan sadar, secara sengaja berbohong, itu adalah penipu.
Atau kemungkinan ketiga memang Dia jujur, Dia adalah Allah.
Berarti Anda hanya memiliki 3 kemungkinan, Yesus itu Pembohong, Orang Gila, atau Allah?
Orang-orang yang menolak Yesus sebagai Allah pun tidak percaya Yesus gila atau penipu, mengapa? Karena mereka pun tetap menganggap Yesus sebagai Nabi, Sebagai Malaikat, sebagai Guru yang baik.
Maka tidak ada kemungkinan lain selain kemungkinan yang ketiga yaitu Yesus adalah Allah.
Banyak orang percaya Yesus adalah Nabi yang saleh, tapi tidak percaya Dia Allah.
Banyak orang percaya Yesus adalah Guru yang baik, tapi tidak percaya Dia Allah.
Itu semua sama sekali kepercayaan yang tidak logis.
Yang logis adalah, Dia mengaku Dia Allah, Dia Jujur, dan kejujuran itu membuktikan kata-katanya benar, dan dengan demikian Dia adalah Allah.
Itu semua adalah penjabaran dari bukti-bukti bahwa Yesus adalah Allah, orang Kristen percaya Yesus Allah itu bukan karangan orang Kristen sendiri, tapi itu semua betul-betul bersumber dari seluruh Alkitab sebagai dasar iman Kristen. 10 Argumen ini bersumber dari Alkitab.
Dikutip dari: https://renunganhariankristen.com/10-bukti-bahwa-yesus-adalah-allah/
untuk lebih lengkapnya baca tentang Bukti Yesus adalah Allah, baca artikel ini:
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/07/10-bukti-yesus-adalah-allah.html
Saya cukup banyak mendengar serangan dari pihak muslim mengenai Ke-Allah-an Yesus Kristus. Apologet seperti Zakir Naik, di dalam ceramahnya di berbagai tempat sering mengajukan tantangan ini kepada pihak Kristen, yaitu tantangan untuk membuktikan di mana ayat di dalam Injil, yang menulis bahwa Yesus sendiri pernah mengaku dirinya adalah Allah. Sami Zaatari di dalam debatnya dengan apologet Kristen, Sam Shamoun, juga meminta belasan kali supaya ditunjukkan ayat tersebut (https://www.youtube.com/watch?v=Wkd_-WiqrHo). Mengapa demikian? karena memang Islam tidak mengakui Yesus sebagai Allah, tetapi hanya sekedar sebagai nabi muslim, yang memberitakan tentang Islam dan kedatangan Muhammad. Bahkan Injil Kristen, sering diputar balik untuk menyatakan bahwa Yesus memberitakan kedatangan Muhammad, misalnya di dalam Yohanes 14-16 yang sebenarnya memberitakan tentang kedatangan Roh Kudus, tetapi diputar menjadi nubuatan tentang Muhammad. Islam sangat bermasalah mengenai pengakuan Kekristenan bahwa Yesus adalah Tuhan, karena mereka berpikir Tuhan orang Kristen menjadi 2, ditambah Roh Kudus menjadi 3. Ini sangat aneh bagi mereka. Konsep mereka mengenai “Tauhid”, yaitu Keesaan Allah, membuat mereka menentang konsep Tritunggal.
Biasanya muslim akan bertanya kepada kita mengenai hal tersebut dan meminta kita untuk membuktikan mana perkataan Yesus yang mengakui diri-Nya sendiri sebagai Allah. Memang kalimat “Aku adalah Allah/Tuhan” tidak pernah kita temukan di dalam Injil, tetapi bukan berarti kita tidak bisa membuktikan bahwa Yesus benar-benar adalah Allah. Kalian tidak perlu kuatir lagi, karena kita akan membahasnya, agar kalian dapat memberi jawaban terhadap hal tersebut.
Pernyataan eksplisit “akulah Allah” adalah tindakan bunuh diri pada zaman itu. Jika sekarang saya datang kepada saudara dan mengatakan “eh tau ga, gua ini sebenarnya Tuhan loh” atau “gua ini sebenarnya sama kayak Allah”, apa yang saudara akan katakan? Paling-paling saudara akan menganggap saya bercanda atau worst nya adalah saya gila kan? Tapi hal ini tidaklah berlaku di lingkungan Yahudi pada saat itu. Orang Israel sangat menghormati Allah YHWH, sehingga menyebut Nama-Nya pun sangat dihindari oleh mereka, karena takut melanggar⁰ hukum ke-3 dari Taurat. Nama Allah begitu kudus, sehingga tidak boleh disebut dengan sembarang. Oleh karena itu, mereka lebih sering menggunakan kata Adonai untuk memanggil Allah. Orang yang menyebut nama Allah dengan sembarangan, akan dituduh telah menghujat Allah, sehingga harus dihukum. Jangan heran ketika Yesus membuat klaim-klaim yang menyinggung tentang Ke-Ilahian-Nya sendiri, Ia sering ingin dirajam oleh orang-orang Yahudi (Luk.4:28-29; Yoh.8:59; 10:31). Nah, bisa bayangkan apa jadinya jika Yesus mengatakan dengan jelas “Aku adalah Allah”? Ga ngaku terang-terangan aja udah mau dibunuh! Dan sebenarnya tanpa pengakuan langsung tersebut, orang Yahudi sudah memahami bahwa apa-apa yang diklaim oleh Yesus adalah pengakuan bahwa diri-Nya adalah Allah. Hal ini dapat dilihat di dalam Yoh.10:33:
“Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.”
Sudah jelas? Oleh karena orang Yahudi sudah mengerti klaim Yesus yang berhubungan dengan nubuatan Perjanjian Lama, maka mereka sudah langsung bisa menangkap bahwa yang dimaksudkan Yesus adalah bahwa Ia menyamakan diri-Nya dengan Allah. Perkataan seperti “Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya (Mrk.13:26)” dan”Jawab Yesus: “Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit (Mrk.14:62), sudah sangat dipahami oleh orang Yahudi. Mengapa demikian? Karena ayat ini merujuk kepada nubuatan Daniel di dalam kitab Daniel 7:13
“Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. 7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.”
Jadi Yesus merujuk kepada ayat tersebut. Dan “Anak Manusia” disitu bukanlah anak manusia biasa, seperti yang kita pahami sehari-hari, tetapi Anak Manusia itu turun dari langit dan diberikan kuasa oleh Allah. Oleh karena itu, orang Yahudi ingin membunuhnya setelah mendengar klaim tersebut.
Tidak dikatakan, bukan berarti tidak ada. Pernyataan muslim “coba tunjukkan di mana ayat Yesus mengaku dirinya Allah. Tidak ada kan? nah berarti Yesus bukan Allah” adalah sangat lucu sekaligus aneh. Logikanya adalah hanya karena sesuatu tidak dikatakan atau tertulis, tidak berarti sesuatu itu tidak ada atau tidak benar. Saya tidak pernah mendengar dosen-dosen saya selama kuliah mengaku “saya adalah dosen kalian dan kalian harus nurut sama saya ya, karena saya dosen.” Pernyataan itu tidak perlu dikeluarkan dan dosen-dosen saya tetaplah seorang dosen! Jadi, jika Yesus tidak mengatakan Ia adalah Tuhan, itu tidak semata-mata membatalkan bahwa Ia adalah Allah, karena memang seperti yang sudah dibahas di poin pertama, bahwa tidak perlu mengaku secara eksplisit “Aku adalah Allah” tetapi hanya dengan merujuk diri kepada hal-hal yang berkaitan dengan nubuatan Perjanjian Lama, maka Yesus sudah dianggap menyamakan diri dengan Allah.
Percaya atau tidak, Ia sudah menyatakannya secara implisit dan juga eksplisit. Selain mengenai “Anak Manusia”, yang adalah diri-Nya sendiri, Yesus juga membuat beberapa pernyataan yang eksplisit dan juga implisit. Di dalam pembacaan Lukas 17:18, saya mendapati hal yang menurut saya aneh. Pada waktu itu ada 10 orang kusta yang datang kepada Yesus dan mereka semua diperintahkan pergi kepada para imam. Ketika di tengah jalan, mujizat terjadi dan mereka disembuhkan (14). Lalu dikatakan hanya 1 orang yang kembali kepada Yesus dan mengucap syukur (16). Melihat itu, Yesus bertanya kepadanya “bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir?… Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain daripada orang asing ini?” (17-18). Pertanyaannya adalah mengapa “memuliakan Allah” harus datang kepada Yesus? Bukankah posisi para imam sangat dekat dengan bait Allah? atau bahkan mungkin para imam sedang berada di bait Allah pada saat itu. Mengapa tidak memuliakan Allah di bait Allah saja? Hal ini berarti secara implisit, Yesus sebenarnya mengakui dirinya adalah Allah juga. Jika kalian masih bingung, coba baca berulang kali perikop tersebut dan coba pikirkan.
Mari kita lihat pernyataan Yesus yang sedikit lebih eksplisit. Di dalam Yohanes 8:58 dikisahkan Yesus sedang berdebat dengan orang-orang Yahudi dan mereka sampai kepada perdebatan mengenai Abraham, sosok yang sangat diagungkan oleh orang Yahudi. Dan di ayat tersebut dikatakan Yesus berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Setelah perkataan itu, orang-orang langsung mengambil batu untuk melempari Yesus (59). Mengapa mereka marah? Apakah karena Yesus mengatakan hal yang tidak masuk akal bahwa Ia mengaku satu zaman dengan Abraham yang hidup 2000 tahun sebelum zaman mereka itu? Bukan! Di dalam bahasa Indonesia, kita tidak terlalu dapat melihat makna kalimat tersebut, tetapi di dalam bahasa aslinya (Yunani) dan Inggris, barulah kita menemukan jawaban mengapa mereka semua begitu murka. Di dalam teks bahasa Inggris dikatakan “Very truly I tell you,” Jesus answered, “before Abraham was born, I am!” Kata kuncinya adalah I AM dan di dalam bahasa Yunaninya Ego Eimi – ἐγώ εἰμι. Aneh, seharusnya before Abraham was born, I WAS, tetapi mengapa I AM? Ingatkah kata tersebut merujuk pada kisah apa di dalam Perjanjian Lama? Tepat sekali! Kata tersebut merujuk kepada kisah panggilan Allah terhadap Musa di padang gurun dalam Keluaran 3:14.
“Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.”
Di dalam bahasa Inggris dikatakan I AM WHO I AM – Ehyeh Asher Ehyeh di dalam bahasa Ibrani. Sudah lihat mengapa orang Yahudi marah? Karena Yesus mengaku dirinya adalah I AM yang adalah Allah yang sama dengan yang memanggil hamba-Nya Musa! Tidak heran mereka semua menganggap Yesus menghujat Allah karena menyatakan diri-Nya sama dengan Allah.
Pernyataan Yesus yang terakhir ini, sangat eksplisit, yaitu di dalam Yohanes 13:13, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.” Kata “Tuhan” di ayat ini dan di Perjanjian Baru menggunakan Kurios, yaitu sebutan untuk “Tuan” atau “Pemilik” dan kata ini dipakai untuk Yesus Kristus sebagai “Tuhan, Tuan dan Pemilik”. Sudah sangat eksplisit bukan? Mau bukti yang lebih jelas apalagi?
Sebenarnya masih sangat banyak pernyataan implisit dan eksplisit Yesus mengenai Ke-Allahan-Nya, belum lagi dukungan dari kesaksian para murid di dalam kitab atau kumpulan surat dari para rasul, termasuk Paulus. Yesus Kristus adalah Pribadi ke-2 dari Allah Tritunggal, bagi Kemuliaan Allah Bapa (Flp. 2:11). Amin!
di kutip dari: https://danielwinardi.com/2020/01/17/memangnya-yesus-pernah-mengaku-dirinya-adalah-tuhan/
Akulah (Tuhan Yesus klaim diriNya Akulah ….)
- Akulah Roti Hidup
Yohanes 6:35
Kata Yesus kepada mereka: ”Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Yohanes 6:51
Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
Yohanes 6:58
Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
2. Akulah Terang Dunia
Yohanes 8:12
Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: ”Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Yohanes 8:14
Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: ”Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi.
Yohanes 8:18
Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku.”
Yohanes 8:23-24
Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.”
Yohanes 8:28-29
Maka kata Yesus: ”Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.”
Yohanes 8:38
Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu.”
Yohanes 8:42
Kata Yesus kepada mereka: ”Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
Yohanes 8:47
Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah.”
Yohanes 8:51
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.”
Yohanes 8:54 -58
Jawab Yesus: ”Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.”Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: ”Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.”
3. Akulah Gembala Yang Baik
Yohanes 10:11
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya
4. Akulah Pintu
Yohanes 10:9
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
Yohanes 10:14-18
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.”
5. Akulah Kebangkitan dan Hidup
Yohanes 11:25-26
Jawab Yesus: ”Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”.
6. Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup
Yohanes 14: 6
Kata Yesus kepadanya: ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Yohanes 14:1-7
”Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: ”Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”
Yohanes 14:10-12
Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
7. Akulah Pokok Anggur yang Benar
Yohanes 15:1-17
”Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” ”Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”