Site icon PKBM HolyStar

Autisme

Mungkin Anda sudah tidak asing dengan autism spectrum disorder atau yang lebih dikenal dengan nama autisme. Kondisi ini bisa mulai terdeteksi sejak awal masa kanak-kanak dan berlangsung hingga dewasa. Simak informasi selengkapnya mengenai autisme dalam ulasan berikut ini.

Apa itu autisme (gangguan spektrum autis)?

Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) adalah gangguan fungsi otak dan saraf serius dan kompleks yang memengaruhi perilaku dan proses berpikir manusia.

Gangguan ini memengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi, bersosialisasi, berperilaku, dan belajar.

Gangguan perkembangan ini umumnya dimulai pada masa kanak-kanak dan bertahan seumur hidup. 

Umumnya, orang dengan ASD memiliki cara berkomunikasi, berinteraksi, berperilaku, dan belajar yang berbeda dari kebanyakan orang. Mereka sering kali tampak berada di “dunianya sendiri”.

Adapun kondisi ini disebut dengan gangguan spektrum karena memiliki berbagai gejala dan tingkat keparahan yang berbeda pada setiap penderitanya.

Ini juga mencakup berbagai kondisi yang sebelumnya dianggap terpisah, antara lain gangguan autistik, sindrom Asperger, dan gangguan perkembangan pervasif (PPD-NOS).

Anak autis (sebutan lama bagi anak pengidap autisme) cenderung kesulitan untuk menuangkan pikiran dan mengekspresikan diri, baik dengan kata-kata, gerak tubuh, ekspresi wajah, dan sentuhan.

Mereka juga cenderung kesulitan untuk memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain.

Mereka sangat sensitif sehingga lebih mudah terganggu, bahkan tersakiti oleh suara, sentuhan, bau, atau pemandangan yang tampak normal bagi orang lain. 

Selain itu, anak dengan kelainan ini juga cenderung melakukan hal yang diulang-ulang dan memiliki ketertarikan yang sempit dan obsesif.

Seberapa umum penyakit ini?

Secara peluang, anak laki-laki umumnya lima kali lebih mungkin memiliki autisme daripada anak perempuan. 

Berdasarkan data World Health Organization (WHO), sekitar 1 dari 100 anak mengidap autisme.

Para pakar percaya jika kondisi ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Hal ini dapat dilihat dari angka kunjungan di rumah sakit umum, rumah sakit jiwa, termasuk pada klinik tumbuh kembang anak dari tahun ke tahun.

Tanda dan gejala autisme

Gejala autisme cukup beragam. Setiap anak mungkin memiliki gejala yang berbeda-beda, dengan tingkat keparahan yang ringan hingga berat.

Akan tetapi, umumnya pada penderita menunjukkan beberapa gejala autis seperti dikutip dari National Health Service, seperti berikut ini.

1. Gejala autisme pada bayi dan anak yang lebih muda

Umumnya, ciri-ciri bayi autis yang paling terlihat adalah berkurangnya kontak mata saat diajak bicara, tidak merespons saat dipanggil, atau tidak peduli pada orang di sekitarnya.

Namun, ada pula yang baru menunjukkan gejala autis saat sudah berusia 2 tahun.

Ini biasanya ditunjukkan dengan sifat agresif atau anak hiperaktif secara tiba-tiba maupun perkembangan bahasa anak yang menurun.

2. Gejala autisme pada anak yang lebih besar

Gejala autis pada anak laki-laki dan perempuan terkadang sedikit berbeda.

Anak perempuan cenderung lebih tenang dan pendiam, sedangkan anak laki-laki cenderung lebih hiperaktif. Gejala pada anak perempuan yang “samar-samar” ini menyebabkan diagnosis jadi lebih sulit.

Adapun setiap anak dengan autism spectrum disorder menunjukkan gejala yang bervariasi, entah lebih rendah atau tinggi dari anak seusianya.

Misalnya, ASD bisa menimbulkan gangguan belajar pada anak dengan tingkat kecerdasan yang lebih rendah dari teman seusianya.

Namun, ada pula anak autis lainnya yang justru menunjukkan tingkat kecerdasan di atas normal.

3. Gejala autisme pada orang dewasa

Kapan harus ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila Anda merasa anak Anda mengalami keterlambatan perkembangan. Beberapa gejala dapat dilihat dalam 2 tahun pertama. Tanda dan gejala yang menjadi pertimbangan Anda untuk membawa si Kecil ke dokter, yakni sebagai berikut.

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah kepada dokter Anda. 

Penyebab autisme

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dari autisme.

Namun, para ilmuwan dan pakar kesehatan sepakat bahwa faktor genetik dan lingkungan berperan dalam menyebabkan gangguan ini.

Para ilmuwan menemukan sejumlah gen yang kemungkinan berperan dalam kelainan ini.

Gen-gen ini memengaruhi perkembangan otak atau cara sel-sel otak berkomunikasi sehingga menimbulkan tanda-tanda khas pada anak yang mengalami ASD.

Selain itu, faktor lingkungan dianggap berperan dalam menyebabkan ASD, seperti konsumsi obat-obatan tertentu, terinfeksi virus, atau komplikasi selama kehamilan.

Polusi udara juga mungkin berperan memicu gangguan ini. Meski demikian, para peneliti masih meneliti kembali kemungkinan faktor-faktor tersebut sebagai pemicu autisme.

Faktor risiko autisme

Meski penyebabnya belum pasti, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami autisme atau gangguan spektrum autisme (ASD).

Di sisi lain, beberapa studi menunjukkan bahwa vaksin atau imunisasi pada anak tidak akan meningkatkan risiko autism spectrum disorder.

Diagnosis autisme

Tidak ada tes laboratorium khusus untuk mendiagnosis autis pada anak. Akan tetapi, dokter dapat melakukan berbagai tes pendekatan yang bisa membantu menegakkan diagnosis.

Berbagai cara yang umumnya dilakukan dokter, antara lain sebagai berikut.

Selama proses ini, dokter akan mengamati perilaku dan gejala yang dirasakan anak dengan mengajukan pertanyaan pada orangtua.

Sejalan dengan ini, dokter akan mengamati bagaimana anak berinteraksi dan berkomunikasi.

Dokter akan menguji kemampuan anak mendengar, berbicara, dan mendengarkan apa yang dikatakan orang lain.

Selanjutnya, tes pencitraan akan dilakukan untuk mencari tahu kondisi atau penyakit tertentu.

Pengobatan autisme

Tidak ada pengobatan khusus yang bisa menyembuhkan autisme. Meski begitu, beberapa perawatan tertentu dapat mengurangi keparahan gejala dan membuat kualitas hidup pengidapnya jadi lebih baik.

Ini sangat perlu dilakukan secepat mungkin, mengingat kelainan ini memengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, pendidikan, dan kesejahteraan diri.

Anak yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat akan kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain, menerima pelajaran di sekolah, dan menjalin pertemanan.

Bila terus dibiarkan, hal ini memengaruhi prestasi anak di sekolah, masa depannya, dan hubungannya dengan orang yang disayangi.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pilihan pengobatan dan perawatan yang bisa dijalani oleh orang dengan autisme, antara lain sebagai berikut.

1. Perawatan untuk meningkatkan perilaku dan komunikasi

Orang dengan autisme biasanya memiliki kemampuan berkomunikasi yang rendah dan kerap kali berperilaku tidak seperti orang-orang pada umumnya.

Untuk mengatasi hal ini, dokter dapat merekomendasikan berbagai jenis terapi autisme, seperti berikut ini.

2. Penggunaan obat-obatan

Tidak ada obat-obatan yang dapat menyembuhkan autisme. Akan tetapi, beberapa obat bisa digunakan untuk meringankan gejala tertentu.

Misalnya, obat untuk antidepresan untuk mengurangi kecemasan, obat antikejang, atau obat untuk membantu meningkatkan konsentrasi.

Obat-obatan ini tidak boleh digunakan secara sembarangan. Pasalnya, kelebihan dosis maupun efek samping dapat terjadi. Untuk itu, selalu gunakan obat di bawah pengawasan dokter.

3. Perawatan tambahan

Untuk meringankan gejala autisme, beberapa perawatan tambahan mungkin direkomendasikan.

Sebelum dilakukan, dokter dan ahli kesehatan lain akan mempertimbangkan manfaat yang didapat pasien. Beberapa perawatan tambahan yang biasanya dilakukan, meliputi berikut ini.

ARTIKEL TERKAIT

Gangguan Perkembangan dan Perilaku

Bantu Anak Autisme Terapi dengan Bantuan Binatang

Anak autisme biasanya memiliki perbedaan dalam hal komunikasi, kemampuan sosial, serta perilaku. Untuk membantu mereka menjalani kehidupannya, ada berbagai terapi yang bisa dilakukan. Salah satunya yaitu terapi autisme dengan bantuan binatang (animal-assisted therapy). Lantas, apa maksud dari terapi hewan ini? Apakah sama dengan memelihara hewan pada umumnya? Cari tahu faktanya pada ulasan di bawah ini. Apa itu […]

Ditinjau oleh dr. Damar Upahita • 31/03/2023

Pengobatan rumahan untuk autisme

Beberapa gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda dalam menangani anak autisme adalah sebagai berikut. 

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah kepada dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Dikutip dari: https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/gangguan-perkembangan/autisme-adalah-autis/

Exit mobile version